Selain pengaruh enzim ACE 2, sejumlah faktor lain diduga juga mempengaruhi.
Melansir dari Kompas.id, faktor sosial utamanya dalam hal perilaku dianggap memberikan pengaruh besar kepada jumlah kematian laki-laki karena Covid-19.
Faktor tersebut terkait dengan kebiasaan merokok yang dominan pada lelaki serta kebiasaan malas cuci tangan.
”Merokok meningkatkan risiko penyakit komorbid, seperti jantung dan radang paru, sehingga menambah dampak infeksi Covid-19. Rokok juga menyebabkan sel imunitas terganggu,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto.
Baca: Inilah 6 Berita Gembira Terkait Penanganan Virus Corona di Tanah Air
Baca: Seorang Kakek Positif Corona, Tiap Malam Pimpin Salat Tarawih di Musala, Sempat Menolak Dibawa ke RS
Sementara itu, melansir dari New Scientist, kemungkinan lain adalah adanya perbedaan kekebalan tubuh atau imunitas.
“Ada perbedaan substansial dalam sistem kekebalan antara laki-laki dan perempuan dan ini memiliki dampak signifikan pada hasil dari berbagai penyakit menular," kata ahli imunologi Philip Goulder di University of Oxford.
Perempuan memiliki dua kromosom X per sel sedangkan pria hanya memiliki satu.
Padahal, sejumlah gen kekebalan yang penting terletak di kromosom X, khususnya gen untuk protein yang disebut TLR7 yang mampu mendeteksi virus RNA untai tunggal seperti virus corona.
Dengan demikian, respon imun terhadap coronavirus pada wanita lebih baik dibanding pria.
Ada juga hal lain yang diduga membuat wanita lebih kuat dalam menghadapi virus corona, hal ini karena hormon seks wanita seperti estrogen dan progesteron yang dimilikinya, diduga mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Laki-laki Lebih Mudah Terinfeksi Corona Dibanding Perempuan?"