Ingin Bisnis Kuliner Laku saat Ramadan meski Ada Pandemi Corona? Ini Tips dari Dosen Unair

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga membeli makanan untuk berbuka puasa di Pasar Takjil Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Pastikan stok tersedia dan perhitungkan waktu pemrosesan dengan waktu pengantaran ke konsumen.

Jangan sampai konsumen kecewa karena mendapatkan produk kulinernya melewati waktu berbuka puasa atau melewati jam makan sahur," dia menjelaskan.

Kolak Biji Salak, salah satu kuliner Ramadan (sajiansedap.grid.id)

Baca: Dokter Beberkan Waktu Terbaik untuk Olahraga ketika Puasa Ramadan, Tidak Disarankan Jelang Berbuka

Baca: Jalani Puasa Ramadan di Tengah Pandemi, Raja Salman Sedih Lihat Muslim Tak Bisa Salat di Masjid

Jika konsumen memilih datang ke lokasi penjualan, sediakan produk kuliner dalam bentuk kemasan minimal dua jam sebelum waktu berbuka puasa.

"Pikirkan juga cara pembayaran yang efektif, sehingga konsumen benar-benar hanya datang, mendapatkan produknya, membayar dan langsung pergi," kata Siwi.

3. Jaga stok dan bahan baku

Biasanya, sejak memasuki Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri, harga sembako tidak stabil.

Selain harus mengantisipasi lonjakan harga tersebut, produsen juga harus jeli memperhitungkan jumlah order dengan ketersediaan stok dan bahan baku.

Saat pandemik Covid-19, hal yang perlu dipertimbangkan untuk menjaga pasokan stok bahan baku adalah faktor transportasi.

Karantina wilayah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan berpengaruh pada waktu datangnya bahan baku yang dipesan.

Hal tersebut selayaknya dipertimbangkan.

4. Kualitas diperhatikan

Ketika memilih bahan baku dan mengolah produk, produsen harus berhati-hati agar tidak memengaruhi kualitas.

Jangan sampai memilih bahan baku yang murah, tapi ternyata mendekati kadaluwarsa atau kualitasnya tidak terjamin.

Tak hanya itu saja, saat mengolah produk perhatikan ketahanan produk kuliner, jarak pengantaran, dan pengemasannya.

Jangan sampai karena ingin mengolah produk kuliner lebih awal, justru kualitasnya buruk dan tidak layak dikonsumsi serta berisiko pada kesehatan konsumen.

Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, Imam Masjid di London Ingatkan Sisi Positif, seperti Itikaf

 

Ramadan dan Corona, Tips Sahur yang Benar, Perbanyak Sayur Buah untuk Tangkal Covid-19

Salah satu elemen penting dalam berpuasa adalah santap sahur.

Dalam Live Instagram bertajuk " Puasa Sehat di Tengah Pandemi Corona" oleh Kompas.com, pekan lalu, Dr dr Tan Shot Yen, M Hum memberitkan tips cara sahur yang benar agar kita siap berpuasa 12-13 jam.

Dokter, filsuf dan ahli gizi komunitas tersebut berkata dalam makan sahur, kita sudah memiliki anjuran visual dari pemerintah yang disebut Isi Piringku, yakni agar separuh piring hanya diisi dengan buah dan sayur.

Pada masa pandemi virus corona ini, sayur dan buah sangat berguna karena kaya akan kandungan antioksidan.

Halaman
1234


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer