Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Muslim Inggris Buka Puasa Bersama via Zoom dan Facebook

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bulan Ramadan

Tampaknya, kondisi ini mirip dengan situasi sekarang, di mana orang harus membatasi aktivitas sosial.

Bedanya, umat Muslim kali ini hanya bisa melakukan perenungan di rumah, bukan di Masjid.

(ILUSTRASI Suasana Ramadan) Sejumlah anak yatim berbuka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulsel, Sabtu (11/5/2015). Himbara yang terdiri dari BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN melakukan buka puasa bersama 2.000 anak yatim dari 51 panti asuhan di Makassar. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)


Baca: Ramalannya terkait Wabah Virus Terbukti, Bill Gates Hadapi Tudingan Teori Konspirasi

Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Masjid di Yogyakarta Tarawih Pakai Toa, Warga Salat dari Rumah

Tak bisa dipungkiri, situasi krisis yang tengah terjadi bisa mendatangkan kecemasan dan kesehatan, kata Ahmad.

"Beberapa orang mengalami masa sulit dengan kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental," tambah Ahmad.

"Tetapi jika Anda tidak sehat atau sakit, Islam mengatakan Anda tidak seharusnya berpuasa. Ada banyak tantangan, tetapi karena Islam fleksibel, ia memungkinkan Anda untuk mengelola dalam keadaan apa pun.”

Ahmad mengakui bahwa ada kekhawatiran soal Idul Fitri.

Pada hari raya tersebut, Muslim di seluruh dunia kehilangan kesempatan untuk bersilaturahim dengan keluarganya secara langsung.

Katakanlah di Indonesia sendiri, di mana Presiden Joko Widodo sudah resmi melarang mudik.

ILUSTRASI Mudik - Petugas kepolisian mengatur pemberlakuan contra flow di ruas jalan Tol Semarang Bawen, Jawa Tengah, Jum'at (31/5/2019). Untuk mengurai kepadatan kendaraan pemudik pihak Jasa Marga bekerjasama dengan Dirlantas Jawa Tengah memberlakukan sistem contra flow dari km 426 sampai km 433 ruas Tol Semarang Bawen. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Sementara Inggris telah mengkonfirmasi bahwa masjid akan tetap ditutup sepanjang Ramadan.

"Akan dianggap sangat tidak bertanggung jawab untuk sholat malam (tarawih) berjamaah atau mengadakan pertemuan keagamaan selama bulan Ramadhan ini, di setiap masjid atau rumah dengan orang-orang yang bukan anggota rumah tangga langsung," kata Qari Asim, seorang imam Leeds dan ketua dewan.

"Selama epidemi, keinginan untuk melakukan shalat dengan jamaah di masjid menjadi yang kedua setelah menyelamatkan nyawa," Tutupnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin/Febri/Kompas.com/Jawahir Gustav Rizal)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Muslim Inggris Buka Bersama Massal Lewat Zoom dan Facebook"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer