Turki melarang pemasangan tenda yang menyediakan makanan untuk sahur dan buka.
Warga di sana juga dilarang memberi tip pada penabuh genderang yang biasa bertugas untuk membangunkan sahur.
Kebijakan itu diambil setelah hampir 100.000 kasus dan 2.259 kematian tercatat pada Rabu sore (22/4/2020), menurut Universitas Johns Hopkins.
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Tarawih Pertama di Aceh Dilaksanakan Secara Berjamaah
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19, Jokowi Ajak Umat Sambut Bulan Suci dengan Rasa Syukur
Mesir melarang pengadaan meja amal, meskipun hanya ada 3.490 kasus dengan total kematian saat ini di angka 264.
Iran melarang publik untuk mengadiri tempat suci, termasuk masjid.
Karena kebijakan ini harus diambil, Presiden Iran Hassan Rouhani meminta maaf.
Pakistan mengizinkan orang datang ke masjid dengan catatan tak lebih dari lima orang.
Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, Imam Masjid di London Ingatkan Sisi Positif: Seperti I'tikaf
Imam Masjid Fazl di London mengingatkan beberapa sisi positif ketika Ramadan harus dijalani di tengah pandemi
Diberitakan sebelumnya, Imam Masjid Fazl London, Farhad Ahmad, mengatakan Islam adalah agama yang fleksibel.
Hal ini membuat Islam bisa menyesuaikan keadaan, termasuk kondisi krisis pandemi saat ini.
“Ini akan berbeda dan sulit dalam keadaan tertentu, tetapi Islam adalah agama yang sangat fleksibel, mencakup semua keadaan, jadi ibadah yang biasa kita lakukan di masjid, kita bisa melakukannya di rumah, tidak ada salahnya mengingat situasinya,” kata Farhad Ahmad.
Menurutnya, pembatasan aktivitas sosial ketika Ramadan sudah biasa bagi umat Muslim.
Meski tak bisa ditampik, pembatasan yang dimaksud tidak seekstrem lockdown seperti yang diberlakukan sekarang.
Baca: Rasulullah SAW Menganjurkan Makan Kurma saat Berbuka Puasa, Ternyata Ini Khasiatnya Bagi Kesehatan
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Tips Agar Badan Tetap Sehat ketika Puasa
“Selama Ramadhan kami meningkatkan ibadah kami, berbuat lebih banyak kebaikan terhadap orang lain, membayar lebih banyak untuk amal. Jadi, dengan kata lain, mengingat semua orang sekarang sudah di rumah, Anda merasa terisolasi atau karantina, itu adalah semacam fenomena alam yang biasanya terjadi di bulan Ramadhan, karena orang menjadi lebih saleh dan kurang aktivitas sosial pula."
Ahmad menekankan, bukan artinya orang dilarang beraktivitas sosial ketika Ramadan, melainkan lebih dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
“Ini sedikit berbeda dengan apa yang orang pikirkan tentang Ramadhan. Dipaksa ke sana bukan situasi yang ideal, Ramadhan tidak mengatakan jangan pergi bekerja atau melihat teman-teman Anda, tetapi pada saat yang sama, ada penekanan untuk merenungkan hidup, menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyembah Tuhan (i'tikaf), jadi kesempatan ini membuat kami lebih sadar bahwa kami dapat melakukan ini dengan lebih nyaman."
Memang pada Bulan Ramadan umat Muslim biasa melakukan i'tikaf.
Dalam kegiatan tersebut, Muslim akan berdiam diri di masjid untuk berdoa dan melakukan aktivitas ibadah lain.