Dari segi medis, orang yang sakit, termasuk yang menderita Covid-19, dibebaskan dari kewajiban puasa dan mengganinya di kemudian hari.
Orang dengan kondisi jangka panjang tertentu seperti diabetes dengan komplikasi, juga tidak dianjurkan untuk berpuasa.
Kepala bidang perawatan Diabetes UK Daniel Howarth mengatakan keputusan untuk berupasa "benar-benar pribadi".
Tapi ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh orang yang memiliki masalah kesehatan.
Cara itu bisa dilakukan dengan menjaga asupan nutrisi dan sering mengontrol kondisi kesehatan.
Bagaimana dengan petugas kesehatan?
Dewan Muslim Inggris telah menerbitkan panduan, mengatakan "staf layanan kesehatan yang diharuskan untuk memberikan perawatan kepada pasien Covid-19, dengan risiko nyata mengalami dehidrasi dan kondisi klinis karena memakai APD dan shift yang panjang" dibebaskan dari puasa.
Meskipun tidak mengonsumsi cukup kalori dalam sehari dapat menurunkan respons kekebalan Anda, efek puasa pada sistem kekebalan tubuh tidak langsung.
Sistem kekebalan bukanlah satu hal dengan sakelar hidup atau mati.
Ini adalah serangkaian mekanisme rumit yang harus dijaga keseimbangannya.
Puasa melepaskan hormon stres kortisol, yang dapat menekan beberapa respons imun.
Tetapi ada juga bukti yang bagus dari studi bahwa puasa intermiten yang dilakukan selama Ramadhan dapat mempercepat proses regenerasi tubuh, menyebabkan sel-sel tua mati dan digantikan dengan yang baru.