Umat muslim seluruh dunia kini bersiap menyambut bulan suci yang akan segera tiba.
Namun demikian, Ramadan tahun ini bertepatan di saat Indonesia harus berjuang menghadapi pandemi.
Beberapa daerah di Indonesia pun mau tak mau merombak aturan, termasuk melakukan penyesuaian tradisi yang biasanya berjalan setiap bulan puasa.
Berikut ulasannya, dikutip dari Kompas.com :
Warga muslim di Sumedang, Jawa Barat memiliki berbagai macam tradisi menyambut bulan suci.
Namun tradisi-tradisi tersebut ditiadakan demi mengutamakan keselamatan.
Tradisi itu antara lain tradisi munggahan gembrong liwet.
Biasanya dalam tradisi gembrong liwet, warga Desa Citali berkumpul di lapangan, memasak nasi liwet dan menyantap bersama-sama.
"Gembrong liwet merupakan tradisi menyambut bulan suci Ramadan atau seminggu sebelum memasuki bulan suci," kata Kepala Desa Citali Pamulihan Nana Nuryana.
Baca: Bacaan Niat, Doa dan Tata Cara Salat Tarawih Disertai Witir di Bulan Ramadhan 1441 H
Baca: Chord Kunci Gitar Wali - Tobat Maksiat (Tomat), Ingat Mati Ingat Sakit Ingatlah Saat Kau Sulit
Namun, berkumpulnya massa berpotensi besar menjadi jalan penyebaran virus corona.
Tradisi itu pun ditiadakan tahun ini.
"Iya, demi keselamatan dan keamanan bersama," tandas dia.
Hal yang sama juga diberlakukan di Tasikmalaya. Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman melarang berbagai acara munggahan warga.
Munggahan, di tengah masyarakat Tasikmalaya lebih dikenal dengan berkumpul bersama sebelum memasuki hari pertama puasa.
"Tahun ini, tidak perlu ada munggahan, berkumpul dan sebagainya.
Munggahan atau tradisi berkumpul jelang Ramadan dilarang tahun ini karena kita sedang di masa pandemi corona," kata dia.
Selain acara munggahan, ia juga mengimbau masyarakat tak melakukan ngabuburit atau kumpul warga saat menunggu buka puasa.
Baca: Chord Kunci Gitar Gigi - Dengan Menyebut Nama Allah, Serahkanlah Hidup dan Matimu
Baca: Ramadan 1441 H: 10 Manfaat Puasa bagi Tubuh Manusia, Bisa Perpanjang Umur hingga Tingkatkan Imun