Artinya, ketika menyantapnya, kita harus ingat bahwa suatu saat kita pasti akan seperti ubi.
Manusia pada hakikatnya akan sama seperti ubi, yakni dikubur di dalam tanah.
Para wali menganjurkan adanya pertaubatan di setiap sendok kolak yang kita makan.
Pasalnya, kematian mungkin saja akan datang semudah kita menyantapnya.
Selain ubi, pisang juga menjadi makanan yang selalu ada dalam kolak.
Dari sekian banyak jenis pisang, pisang kepok lah yang terpilih menjadi bahan isian kolak yang pas.
Kepok pada pisang kepok merujuk pada istilah ‘kapok’ yang dalam bahasa Jawa berarti menyesal atau jera.
Hal ini mengajarkan bahwa setiap kali menikmatinya, kita harus selalu ingat untuk takut akan dosa dan tidak lagi melakukan hal-hal yang membuat kita berdosa.
Baca: Link Download dan Streaming Drama The World of The Married Episode 9 dan 10, Lengkap Sub Indonesia
Baca: Mobil WHO Pembawa Sampel Uji Virus Corona Diserang, Pejabat Terluka dan Supir Meninggal Dunia
Dari semua bahan untuk membuat kolak, santan menjadi bahan sentral.
Santan akan menjadi kuah yang akan menyiram berbagai isian kolak.
Dalam bahasa Jawa Santan disebut dengan ‘santen’ yang merupakan kependekan dari ‘pangapunten’ atau ‘maaf’.
Jadi, ketika kita meminum kuah kolak tersebut, ingatlah kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan.
Tidak hanya mengingat, minta maaflag kepada mereka yang pernah kita salahi.
Bahan dasar untuk membuat kolak adalah pisang, ubi, tapai, atau bahan isian sesuai dengan selera Anda.
Selain itu, bahan utama lainnya adalah santan serta gula merah untuk membuat kolak terasa legit.
Tambahkan juga bahan rempah, seperti cengkeh dan kayu manis untuk membuat aromanya lebih wangi.
Bahan-bahan tersebut bisa disesuaikan dengan selera Anda.
Baca: Ustaz Adi Hidayat (UAH)Baca: Syekh Ali Jaber