Kolak biasanya disajikan sebagai makanan pembuka atau takjil saat waktu berbuka puasa telah datang.
Isian kolak sendiri biasanya terdiri dari buah pisang, ubi, tapai, kolang-kaling dengan ditambah kuah gula santan.
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, MUI Imbau Aktivitas Buka Bersama Diganti Sedekah Saja
Baca: Rekomendasi Tayangan Netflix Indonesia selama Bulan Ramadan, Temani Puasamu yang di Rumah Saja
Dibalik hidangan manis dan gurih bernama kolak ini ternyata terdapat makna filosofis.
Makna filosofis tersebut juga berkaitan dengan nilai-nilai agama.
Mengutip wartakota.tribunnews.com, berikut arti kolak dalam agama:
Baca: Ramadan Saat Pandemi Corona atau Covid-19, Umat Muslim di Dunia Belajar Jadi Lebih Sederhana
Baca: Ramadan Segera Tiba, Jangan Lakukan Hal Ini saat Berpuasa karena Beri Efek Negatif hingga Kematian
Menurut sejarah, dikatakan bahwa para wali-lah yang memperkenalkan kolak.
Selain menawarkan khazanah kuliner baru, para wali juga menginginkan agar masyarakat belajar nilai yang terkandung dalam makanan ini.
Kolak berasal dari kata khala dalam bahasa Arab yang berarti kosong.
Maknanya adalah, kita sebagai manusia harus selalu bertaubat kepada Alloh agar kosong dari dosa.
Menurut para wali, sebaik-baiknya akhir hidup manusia adalah apabila kita meninggal dengan kekosongan dosa.
2. Mendekatkan diri pada Allah
Baca: Kriteria Orang yang Harus Mandi Wajib Jelang Bulan Puasa Ramadan 1441 H, serta Tata Cara dan Doanya
Baca: Sosiolog sekaligus Aktivis Arief Budiman Meninggal, Sempat Kritis di RS Ken Saras Semarang
Selain ‘khala’, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kolak berasal dari kata ‘kholaqo’yang juga bahasa Arab dan bisa diturunkan menjadi ‘kholiq’ yang artinya mencipta.
Secara tersirat kolak menganjurkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, yakni Allah.
Dalam kolak kita bisa menemukan banyak jenis isian, seperti pisang dan ubi.
Ubi menjadi salah satu bahan utama yang tidak pernah tertinggal dalam hidangan kolak.
Mengapa demikian?
Menurut orang Jawa, ubi masuk dalam jenis makanan polo pendem atau yang tumbuh di bawah tanah.