"Nah itu yang belum disampaikan oleh pemerintah. Kematian dengan status PDP ini banyak, kan tidak mungkin PDP yang meninggal lalu kita katakan itu pasti bukan Covid-19, kan enggak mungkin," lanjut Daeng.
Padahal, seperti yang dijelaskan Daeng, PDP yang meninggal oleh pihak rumah sakit dilaporkan juga sebagai kematian perawatan Covid-19.
Sebab status PDP saat berada di rumah sakit mendapatkan perawatan dengan prosedur Covid-19,
Bahkan saat meninggal dunia pun para PDP juga dimakakan dengan protokol pemakaman Covid-19.
Sehingga menurut Daeng, angka kematian PDP tidak bisa diabaikan jumlahnya.
"Angka PDP ini besar dan tidak bisa dihilangkan begitu saja," kata Daeng.
Pihaknya juga menyebut, angka ODP dan PDP di Indonesia cukup tinggi.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, angka ODP di Indonesia sebanyak 176.344 orang, dan jumlah PDP 12.979 orang.
Soroti pelaksanaan tes Covid-19
Selain menyampaikan mengenai kasus kematian PDP, Daeng juga berkomentar tentang pelaksanaan tes Covid-19 di Indonesia.
Tak hanya jumlah tes yang dilakukan saat ini masih sedikit, Daeng juga menyoroti lambatnya waktu yang diperlukan untuk mengetahui hasil tes.
Sehingga sejumlah kasus PDP mengetahui status dan hasil tes setelah pasien tersebut meninggal.
Bahkan ada pula kasus pasien meninggal dunia namun tidak sempat melakukan tes Covid-19.
"Masih lama dan kurang cepat. Volume per hari nya masih relatif kurang. Perlu percepatan testing, perlu lebih banyak, lebih luas dan massal supaya deteksi kasus bisa lebih cepat dan penanganan lebih cepat," ujar Daeng.
Ia menegaskan, apabila test Covid-19 dilakukan dengan cepat, maka kematian PDP dapat diketahui penyebabnya.
Khawatir adanya fenomena gunung es
Banyaknya kasus PDP yang meninggal dan belum diketahui hasil tesnya, Daeng menilai hal tersebut bisa menjadi masalah yang besar.
Sehingga menurut Daeng, kasus tersebut perlu mendapatkan jawaban dan segera diperiksa akar permasalahannya.
"Agar tidak menjadi fenomena gunung es," kata Daeng.
Tak hanya soal angka kematian, Daeng menyebut kasus positif corona di Indonesia masih berpotensi akan meningkat lebih besar.