Pemerintah Minta Masyarakat untuk Tak Anggap Semua Orang yang Meninggal Terjangkit Covid-19

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.

Namun, terkait hal ini para tenaga medis masih mempelajari bagaimana virus corona dapat menyebabkan hal tersebut.

Nyeri Otot

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menyampaikan salah satu gejala virus corona adalah myalgia atau nyeri otot.

Brendan McLaughlin (28), seorang penjaga keamanan di Holy Name Medical Center di Teaneck, New Jersey merasakan pusing sebelum demam, kedinginan, dan nyeri otot.

Ia kemudian pergi ke ruang gawat darurat di rumah sakit tempatnya bekerja dan berpikir mungkin terserang flu.

Tes virus corona menunjukkan hasil positif. McLaughlin mengaku tak pernah merasa begitu sakit dalam hidupnya.

Tak Bergejala

Seperti diketahui, saat ini gejala virus corona ada juga yan tidak memiliki gejala.

Di Indonesia, Orang Tanpa Gejala (OTG) sudah menjadi tanda bagi orang bergejala Covid-19.

Hal ini lebih berbahaya karena kebanyakan orang tidak akan mengetahui apakah orang tersebut terkena virus corona atau tidak.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria)

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemerintah: Jangan Anggap Semua Orang yang Meninggal Saat Pandemi Disebabkan Covid-19



Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer