Ekonomi Terperosok, Sejumlah Negara di Dunia Lakukan Buka Tutup Pembatasan Sosial COVID-19

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah negara di dunia mulai melakukan buka tutup kebijakan pembatasan sosial COVID-19. Langkah uji coba ini dilakukan untuk memperbaiki perekonomian negara. Foto: Seorang perempuan mengenakan masker dan mengendarai sepeda di Hollywood Blvd yang sepi di tengah pandemi virus corona pada 15 April 2020 di Los Angeles, California.

Rencana ini apabila terealisasi akan menjadikan Jerman sebagai negara Eropa pertama yang membuka kembali pembatasan tanpa memicu gelombang infeksi baru.

Melalui pengumuman Kanselir Angela Merkel pada Rabu (15/4/2020) waktu setempat, dilansir AFP, pemerintah Jerman akan mencabut sejumlah pembatasan yang telah membuat ekonominya terperosok dalam resesi.

Ia menyebut akan mengizinkan sebagian besar toko untuk beroperasi kembali.

Merkel mengingatkan agar toko-toko tersebut memiliki rencana dan cara-cara untuk menjaga kebersihan.

Baca: Kanselir Jerman Angela Merkel Dikarantina, setelah Tau Dokternya Positif Terjangkit Corona

Kanselir Jerman Angela Merkel. (AFP / ODD ANDERSEN)

Namun, kebijakan pembukaan ekonomi ini tidak berlaku bagi pendidikan.

Pasalnya, institusi pendidikan di Jerman masih ditutup sampai 4 Mei 2020.

Adapun larangan mengadakan kegiatan publik berskala besar masih tetap berlaku sampai 31 Agustus 2020.

Sekolah-sekolah di Jerman akan dibuka secara bertahap dengan memprioritaskan bagi siswa yang sudah meninggalkan ujian.

Pemerintah Jerman dengan tegas mendesak warganya untuk selalu memakai masker saat berbelanja ataupun saat menggunakan transportasi umum.

Baca: Penembakan Massal di Hanau Jerman Tewaskan 8 Orang, 5 Orang Lainnya Luka-luka

Jerman resmi umumkan rencana cabut pembatasan untuk sektor ekonomi, Foto: Angela Merkel melakukan konferensi pers tentang penanganan penyebaran Covid-19 di Berlin, Jerman, Kamis (9/4/2020). (Markus Schreiber / POOL / AFP)

Namun, ketegasan itu nampaknya berbeda dari apa yang dilakukan negara tetangganya, Austria, yang masih berupa imbauan.

Negara Jerman menjadi negara terbesar dari sejumlah negara di Eropa yang mengumumkan kebijakan untuk membuka kembali ekonomi dan aktivitas masyarakatnya.

Ancaman Kelaparan dan Kerusuhan Sosial

Pembatasan bisnis di sejumlah negara mengakibatkan prospek ekonomi global merosot.

Menurut IMF, kondisi ini merupakan penurunan ekonomi global terburuk selama seabad penuh yang mengacu pada kerugian dunia yang mencapai 9 Triliun USD.

Saat Jerman sudah masuk dalam masa resesi, output industri Amerika Serikat juga menurun sebesar 6.3 persen, yang merupakan penurunan terbesar selama tujuh dekade.

Di Prancis, lebih dari sepertiga buruh menganggur dalam sementara waktu, ketika jumlah kematian akibat virus di negara Menara Eifel tersebut mencapai 17.000 kasus.

Namun, ada harapan yang muncul saat angka rawat inap turun untuk pertama kalinya.

Adapun jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia tembus angka dua juta infeksi, dengan kematian mencapai ratusan ribu.

Saat semua negara di dunia mencoba memetakan jalan keluar atas krisis wabah, kecaman muncul terhadap Presiden AS, Donald Trump yang membekukan dana untuk WHO, organisasi kesehatan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Trump menuduh WHO salah mengelola dan menutupi penyebaran virus corona.

Halaman
123


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer