Dia mengimbau para tenaga medis khususnya erawat tetap semangat dalam melakukan tugasnya.
"Saya imbau perawat tetap semangat dan tetap bekerja seperti biasa demi kemanusiaan," tandasnya.
Baca: Menolak Karantina Mandiri karena Tak Bergejala Covid-19, Wanita ini Tulari Virus Corona pada Ibunya
Baca: Untuk Pertama Kalinya, Hong Kong Menggunakan Paru-paru Buatan untuk Mengobati Pasien Covid-19
Dengan kerja sama antara pemerintah dan aparat, Tabah berharap peristiwa penolakan jenazah Covid-19 tidak akan terjadi lagi di tempat lain.
Dalam aksi ini, Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Rembang juga mendesak Kapolda Jawa Tengah untuk menindak pelaku provokator yang menolak pemakaman jenazah perawat pejuang Covid-19.
Seperti diketahui, jenazah perawat yang positif corona ditolak saat akan dimakamkan di Sewakul, Ungaran.
Salah seorang yang berperan dalam penolakan tersebut ialah Purbo, Ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya.
Baca: Pendaftaran Kartu Prakerja Dibuka Mulai Hari Ini 11 April 2020, Berikut 7 Langkah Mendapatkannya
Baca: FILM - Mohabbatein (2000)
"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu.
Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah.
Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi.
Termasuk juga beberapa ketua RT lainnya.
Baca: Tes Kepribadian - Hewan Pertama yang Kamu Lihat Menggambarkan Kondisi Psikologis dan Karaktermu
Baca: Ramalan Zodiak Besok Minggu 12 April 2020, Gemini Tampak Emosional, Virgo Mendapatkan Pujian
“Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul,” ujarnya menirukan warga.
Karena desakan warga itu lah, akhirnya aspirasi tersebut diteruskan ke petugas pemakaman.
Purbo menyatakan tidak mungkin mengabaikan aspirasi warga karena tanggung jawab sebagai Ketua RT.
Adanya penolakan pemakaman tersebut, karena adanya kesalahan informasi sehingga menyebabkan ketidaksetujuan dari warga.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Perawat Rembang Menentang Penolakan Jenazah Rekan Seprofesi di Ungaran: Menyakitkan & Tak Adil,