“Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil risiko besar dengan merawat pasien Covid-19, padahal ia tahu itu mengancam keselamatannya.
Para perawat, dokter, dan tenaga medis tidak pernah menolak pasien.
Mengapa kita tega menolak jenazah mereka yang telah berkorban untuk menyelamatkan kita,” tegas mantan anggota DPR RI ini.
Semestinya, imbuh Ganjar, warga memberi hormat dan penghargaan kepada seluruh tenaga medis di manapun berada.
Serta mendoakan agar para perawat, dokter, dan tenaga medis lainnya, selalu diberikan kekuatan dan kesehatan.
Dia mengingatkan kepada pihak-pihak yang mengurus pemakaman jenazah Covid-19, agar berkomunikasi dengan pemerintah desa, tokoh maupun masyarakat setempat.
Sebab kalau warga sudah paham, dia yakin semua akan menerima, sekaligus mencegah berkembangnya isu hoaks yang seringkali memecah belah masyarakat.
Baca: Dibuka Hari Ini, Begini Tahapan dan Cara Pendaftaran Kartu Pra Kerja dari Buat Akun hingga Ikut Tes
Baca: Ramalan Zodiak Besok Minggu 12 April 2020, Gemini Tampak Emosional, Virgo Mendapatkan Pujian
“Bapak, ibu mohon sekali lagi, jangan ada penolakan pemakaman jenazah karena sekarang ini rasa kamanungsan kita benar-benar diuji.
Semoga kita selalu diberikan kekuatan oleh Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan pemakaman jenazah perawat RSUP Dr Kariadi Semarang yang positif covid-19 ditolak warga, Kamis (9/4/2020).
Baca: RSUP Dr Kariadi
Baca: RSUP dr Soeradji Tirtonegoro
Warga mendesak supaya pemakaman jenazah tersebut dipindah.
Hingga Pemakaman perawat tersebut pun akhirnya dipindah ke Bergota, komplek makam keluarga Dr. Kariadi Kota Semarang.