Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 64.795 orang.
Kabar terbaru ini sejalan dengan meningkatnya angka jumlah pasien sembuh yang mencapai 247.273 orang.
Laporan data dari John Hopkins University, Minggu (5/4/2020) ini juga menyebut virus corona telah menyebar ke 199 negara di dunia.
Baca: Bukan China atau AS, Ada Studi yang Beberkan Wabah Corona adalah Senjata Biologis Rusia, Alasannya?
Serie A sebagai puncak tertinggi liga sepak bola Italia, memang belum mampu menandingi pamor Liga Inggris dalam beberapa tahun terakhir.
Meski begitu, Serie A masih digemari banyak pecinta sepak bola diseluruh dunia, termasuk mereka yang berasal dari Indonesia.
Kondisi terkini, Italia menjadi negara yang paling terdampak pandemi virus corona.
Nasib Liga Italia Serie A dan turunannya pun setali tiga uang, turut diberhentikan sementara waktu sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Beberapa klub di Italia pun menerapkan pemotongan gaji selama kompetisi dihentikan.
Baca: Sempat Diundur karena Virus Corona, Tanggal Rilis Baru Film Mulan Akhirnya Terungkap
Namun, mereka yang merasakan nasib mengenaskan bukanlah para pemain Juventus, Inter atau AC Milan, melainkan mereka yang bermain liga amatir di Negeri Pizza itu lah yang paling terdampak dari pandemi yang berasal dari Wuhan, China, tersebut.
Melansir Tuttosport, kompetisis Serie D ke bawah adalah kompetisi yang paling terkena dampak dari Covid-19.
Dari Serie D ke kategori-kategori kompetisi amatir di bawahnya, ada 12.000 klub dan satu juta pemain amatir yang masa depannya terancam akibat Covid-19.
Mereka mencakup 98 persen dari pesepak bola di Italia.
"Ketika membicarakan gaji pemain, kita berpikir soal Cristiano Ronaldo dll."
"Namun, ada banyak sekali pemain yang membawa pulang gaji tak sampai 2000 euro per bulan," tutur Alfonso Morrone, Presiden Asosiasi Direktur dan Kolaborator Olahraga.
"Mereka perlu membayar kebutuhan sehari-hari, cicilan rumah, dll."
"Pada periode darurat ini, kontrak para pesepak bola profesional terlindungi sementara para amatir tidak."
Oleh karena itu, banyak pihak mendukung upaya Menteri Pemuda dan Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, untuk mewujudkan proposal bantuan keuangan sebesar 400 juta euro bagi olahraga akar rumput dan asosiasi amatir di Italia.
Salah satunya datang dari Cosimo Sibilia, Presiden Liga Amatir Nasional Italia (LND).