Video keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara nekat membuka plastik yang membungkus jenazah pasien meninggal, menjadi viral di media sosial.
PDP tersebut adalah seorang perempuan berusia 34 tahun yang meninggal di RSUD Bahteramas pada Senin (23//3/2020).
Sebelumnya, pasien tersebut sempat dirawat di ruang isolasi selama 3 hari.
Pasien tersebut adalah rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.
Ia mengalami gangguan rbonkitis pneumonia berat.
"Meninggal karena faktor penyakitnya, bronko pneumonia. Gejalanya sesak napas, pakai, oksigen. Sudah ditangani dokter penyakit dalam, diobati, cuma kondisinya tidak terlalu bagus sejak semalam," kata Plt Dirut RSUD Bahteramas Sultra, dokter Sjarif Subijakto, Senin (23/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Update Pasien Virus Corona 26 Maret 2020 : 114.444 Sembuh, 21.293 Meninggal, Total 471.518 Kasus
Baca: 3 Ketentuan UAS dan Kenaikan Kelas Selama Masa Pandemi Covid-19, Tak Mengukur Ketuntasan Kurikulum
Tim medis tetap mengambil sampel swab untuk memastikan pasien terinfeksi corona atau tidak, meski PDP telah meninggal.
Sjarif mengatakan pasien sempat umrah dan pulang ke Indonesia pada pertengahan Februari 2020.
Karena sakit-sakitan, pasien masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Sultra dan dirujuk ke RSUD Bahteramas pada 18 Maret 2020.
Syarif bercerita, pihak rumah sakit sempat bersitegang dengan keluarga pasien karena tak mengizinkan pasien dibawa dengan ambulans.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dr Rabiul Awal mengatakan jenazah pasien telah dibungkus plastik kedap di rumah sakit.
Selain itu pihak keluarga juga tak boleh mendekat apalagi melihat jenazah.
Namun ia mengatakan pihak keluarga nekat membuka plastik.
"Sebenarnya, dari rumah sakit sudah dibungkus plastik, tapi keluarga membuka plastik itu. Perlakuan kepada jenazah itu dengan standar Covid-19, yang memandikan pun harus memakai APD dilakukan oleh tenaga medis langsung," ujar dia.
Baca: Cicilan Kendaraan untuk Tukang Ojek, Taksi hingga Nelayan Bisa Ditangguhkan 1 Tahun, Ini Syaratnya
Baca: Sedang Berduka, Presiden Jokowi Akan Tetap Ikut Sidang KTT Virtual G20 Penanganan Covid-19
Rabiul Awal mengatakan ia telah melihat video sejumlah keluarga pasien di rumah duka di Kolaka melakukan kontak yang erat dengan jenazah.
Ia menyayangkan sikap keluarga yang tidak mematuhi prosedur pemulasaran jenazah dengan standar korban terinfeksi Covid-1 seperti yang ditetapkan WHO, meski pasien berstatus PDP.
Sementara itu suami pasien, sudah diambil sampel tenggorokan untuk tes virus corona.
Hal tersebut dilakukan karena suami korban kontak erat dan ikut mengurus selama di rumah sakit.