Banyak toko yang kehabisan stok lantaran masyarakat membeli barang di luar jumlah kebutuhan.
Baca: Panic Buying karena Covid-19, Petugas Medis Inggris Tak Kebagian Makanan: Toko Kosong Kehabisan Stok
Panic Buying karena Covid-19 di Inggris
Panic buying yang terjadi di Inggris menyebabkan pekerja medis kesulitan untuk mendapatkan bahan makanan.
Diberitakan TribunnewsWiki.com dari Daily Star, Jumat (20/3/2020), sejak minggu lalu Inggris memang dilanda panic buying.
Hal itu terjadi karena adanya ketakutan jika sewaktu-waktu dilakukan lockdown akibat merebaknya virus corona.
Tak hanya makanan, peralatan kebersihan seperti pencuci tangan anti bakteri (semacam hand sanitiser) juga sulit ditemukan.
Baca: Kantongi Izin Kemenkes, Alat Rapid Test Corona Tiba di Indonesia: Bakal Disalurkan ke RS Rujukan
Baca: Bersiap Hadapi Corona, Ganjar Pranowo Gandeng RS Swasta: Kita Siapkan 303 Ruang Isolasi Covid-19
Supermarket di sana telah diminta untuk melakukan penjatahan dan menyesuaikan jam buka demi memenuhi permintaan barang.
Media sosial Inggris dipenuhi dengan foto-foto yang menunjukkan toko dalam keadaan kosong karena kehabisan stok.
Dalam sebuah unggahan, ada warganet yang meminta untuk tidak melakukan pembelian yang berlebihan.
Hal itu agar orang tua atau orang lain yang membutuhkan tak kesulitan seandainya ingin membeli bahan makanan di toko.
Sementara itu, ada yang memposting pekerja ambulans di sebuah toko kosong.
Baca: Gagal Mudik Karena Virus Corona? Berikut Panduan Lengkap Pembatalan Tiket Kereta Api
Ia mendapati semua stok di toko itu habis, sehingga tidak bisa membeli apapun.
Padahal, ia harus bertugas ekstra keras untuk menunjang kesehatan, termasuk kesembuhan pasien positif virus corona.
North West London Ambulance Service meminta agar masyarakat memikirkan mereka yang turut menjaga kesehatan masyarakat.
North West London Ambulance Service mengatakan, "Konsekuensi dari panic buying ... tolong pikirkan mereka yang bekerja menjaga kesehatan Anda atau pekerja kunci lainnya yang tidak bisa sampai ke toko sampai akhir hari # COVID19 #ThingBeforeYouPick."
Baca: WHO Kecam Penyebutan Virus Corona dengan Bahasa yang Dapat Menstigmatisasi Etnis Tertentu