Semua kegiatan bisnis di Malaysia akan ditutup, kecuali mereka yang menyediakan bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari.
Kebijakan ini juga secara otomatis melarang seluruh orang yang ada di Malaysia untuk keluar masuk, termasuk pergi ke luar negeri.
Sebagaimana dikutip dari SCMP (16/3/2020), Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin menyebut pihaknya harus mengambil langkah ini sebagai bentuk respons serius negara.
"Kita tidak dapat menunggu lebih lama hingga keadaan memburuk. Aksi besar harus diambil sesegera mungkin untuk mencegah persebaran penyakit dengan membatasi pergerakan publik," kata dia.
Sebagai negara dengan tingkat persebaran Covid-19 tertinggi di Eropa atau nomor dua di dunia setelah China, Italia telah mengunci negaranya dengan memberlakukan status lockdown.
Dilansir dari CNN (13/3/2020), Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan bahwa ia memperluas pembatasan (lockdown) yang sudah diberlakukan di wilayah utara.
"Semua zona merah sekarang diperluas ke semua wilayah secara nasional," kata Conte pada sebuah konferensi pers.
Dalam kesempatan itu, Conte juga menyampaikan larangan akan adanya segala bentuk acara publik yang mendatangkan banyak massa.
Semua upaya ini disebut sebagai upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat, terutama mereka yang rentan.
Saat ini masyarakat Perancis tidak bisa keluar masuk wilayah negaranya, karena pemerintah telah menetapkan status lockdown secara nasional.
Status tersebut diumumkan oleh Presiden Emmanuel Macron pada Senin (16/3/2020) malam setelah berdiskusi dengan sejumlah menteri senior di Istana Élysée.
Dikutip dari Forbes (16/3/2020), lockdown diberlakukan keesokan harinya, Selasa (17/3/2020) hingga 15 hari ke depan.
Tidak main-main, pemerintah Perancis pun menyiagakan 100.000 polisi untuk memastikan kebijakan ini ditaati oleh seluruh warga.
Oleh karena hal ini, otomatis geliat aktivitas pariwisata di negara yang terkenal dengan Menara Eiffel itu dihentikan sementara.
Baca: BUMN Pesan 500 Ribu Alat Tes Virus Corona dari China yang Bisa Deteksi dalam 15 Menit
Baca: Panik dan Tak Tenang Hadapi Corona? Hati-hati Pengaruhi Imunitas Tubuh, Ini Penjelasan Dokter
Denmark menjadi negara kedua di Eropa yang memberlakukan lockdown secara nasional menyikapi persebaran virus corona baru.
Penetapan status ini disampaikan oleh Perdana Menteri Mette Frederiksen, 10 Maret 2020 di Copenhagen dan akan diberlakukan selama 2 pekan.
Dampaknya, semua sekolah hingga universitas ditutup, pertemuan yang melibatkan lebih dari 100 partisipan juga dilarang diadakan, sebagaimana diberitakan Daily Mail (12/3/2020).