- Kesemutan.
- Mulut kering.
- Sering ingin pergi ke toilet.
- Telinga berdenging.
- Perasaan takut atau takut sekarat.
- Perut terkocok.
- Jari-jari kesemutan, hingga
- merasa seperti tidak terhubung dengan tubuh.
Dr Martina Paglia dari Klinik Psikolog Internasional menjelaskan kepada Metro bahwa kondisi ini biasa terjadi, di mana orang-orang merasakan gejala mirip virus corona karena kepanikan atas situasi di sekitarnya.
Orang-orang tersebut sangat khawatir dengan ketidakpastian seputar virus corona di sekitarnya, sehingga mereka seolah meyakinkan diri mereka sendiri bahwa kemunculan corona hanya menjadi masalah waktu.
Paglia menambahkan, pikiran tidak dapat membedakan antara bahaya nyata dan bahaya yang dirasakan.
Ketika kita merasa terancam dan rentan, adrenalin mengalir ke seluruh tubuh, menyebabkan peningkatan kecemasan dan seringkali juga diikuti dengan gejala nyeri dada, sesak napas, dan merasa kepanasan.
Jika kamu memiliki riwayat kecemasan dan serangan panik, tanamkan pada diri bahwa kemungkinan besar gejala tersebut bersifat psikosomatis alih-alih gejala infeksi virus.
Baca: Antisipasi Wabah Corona, Pengumuman SKD Tetap Sesuai Jadwal namun Tes SKB CPNS 2019 Ditunda
Baca: Malaysia Berlakukan Lockdown Selama 14 Hari, Pemerintah Beri Bantuan Diskon Tagihan Listrik
Ketika kamu merasa benar-benar khawatir dan gejala fisik itu muncul, berhentilah sejenak dan cobalah beberapa teknik grounding untuk lebih tenang, yakni bagaimana kamu bisa menenangkan napas, tubuh dan pikiran, serta membawa dirimu kembali ke momentum saat ini.
Jika gejalamu mereda setelah itu dan kamu lebih rileks, maka dapat dipastikan bahwa gejala tersebut disebabkan oleh serangan panik, bukan virus corona.
Namun, jika tidak, jangan ragu mengunjungi tempat pelayanan kesehatan untuk mengetahui kondisimu.
Sejak Indonesia mengonfirmasi adanya pasien positif virus Corona, banyak orang yang menjadi panik dan reaktif yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri.
Dalam keadaan panik, masyarakat membeli barang kebutuhan sehari-hari, termasuk alat kesehatan pencegah penyakit, dalam jumlah besar.
Karena kepanikan pula, banyak orang yang percaya begitu saja pada setiap informasi yang diterimanya melalui media sosial atau aplikasi percakapan.