Kemudian, sivitas akademika UI juga dianjurkan agar tidak melakukan perjalanan domestik yang tidak penting.
Begitu pun soal penyelenggaraan kegiatan yang berpotensi terjadi kerumunan yang sulit mengantisipasi penularan Covid-19, Ari minta agar dibatalkan atau ditunda.
Baca: Update Virus Corona - 14 Maret 2020: Total 71.998 Pasien Sembuh, 5399 Meninggal dari 141.477 Kasus
Keramaian yang tidak dapat ditunda seperti ujian seleksi masuk UI atau pengangkatan sumpah, “harus dihelat dengan tindakan kewaspadaan dan pencegahan penularan infeksi Covid-19 sebaik mungkin”.
“Selama masa pandemi infeksi Covid-19, pimpinan UI sangat menganjurkan dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan UI tidak datang ke Kampus UI apabila mengalami sakit atau kondisi badan sedang tidak bugar,” jelas Ari.
“Pimpinan UI akan melakukan diskresi terhadap Peraturan Kepegawaian mengenai kehadiran kerja dan peraturan akademik mengenai kehadiran kuliah,” tambah dia dalam edaran yang sama.
Ia juga meminta agar sivitas akademika selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta secara konsisten melakukan aneka tindakan pencegahan penularan penyakit, khususnya Covid-19.
Sivitas akademika UI yang mengalami gejala infeksi Covid-19, atau memiliki anggota keluarga serumah yang mengalami gejala itu, diminta untuk melaporkan diri pada sistem surveilans Covid-19 UI melalui laman http:/bit.ly/surveilanscoronaFKMUI.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengakui bahwa penyebaran Covid-19 di Jakarta begitu pesat.
Ia bahkan memaparkan hampir seluruh kecamatan di Jakarta telah terpapar virus corona.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Anies Baswedan mengatakan bahwa hampir setiap kecamatan terdapat positif kasus virus corona.
Kasus tersebut terdiri atas kategori pemantauan, pengawasan ataupun positif.
"Sebarannya cukup luas, beberapa hari lalu di wilayah selatan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Baca: Total Kasus Corona di Indonesia Menjadi 69, Dua Diantaranya Adalah Balita Berusia 2 dan 3 Tahun
Baca: Virus Corona Meluas, Universitas Indonesia Antisipasi dengan Pembelajaran Jarak Jauh Mulai 18 Maret
"Hari ini sudah menyebar di semua tempat. Bahkan hampir semua kecamatan ada kasus sekarang," sambung dia.
Meski demikian, Anies mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik.
"Kita tidak punya cukup waktu untuk menunggu, kita memiliki kewajiban untuk melindungi semua," ujarnya.
Anies Baswedan pun menunjukkan peta sebaran kasus corona di wilayahnya.
Dalam paparannya kepada awak media, ia memperlihatkan slide berisi titik-titik berwarna merah dan kuning.
Warna merah artinya lokasi tempat tinggal pasien positif corona.
Kuning berarti pasien dalam pengawasan yang masih menunggu hasil tes.