Jenazah Pasien Isolasi yang Meninggal di RSUD Dr Moewardi Dibungkus Plastik, Ini Penjelasannya

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. YONHAP / AFP

Selanjutnya, karena demam tinggi mencapai 28 derajat, pada 8 Maret 2020 dirujuk ke RSUD Dr Moewardi dan menjalani perawatan di ruang isolasi sebagai PDP.

"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor.

Satu pasien masih dirawat di ruang isolasi, namun satu pasien meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) pukul 13.00 WIB.

Meninggal disebabkan karena gagal nafas atau pneumonia," jelas Harsini.

Baca: Tom Hanks dan Rita Wilson Dinyatakan Positif Terjangkit Virus Corona

Baca: Official Trailer Generasi 90an Melankolia Resmi Dirilis, Kisah Menghadapi Kehilangan Orang Terdekat

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. YONHAP / AFP (YONHAP / AFP)

Sementara itu, Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, pasien yang meninggal di RSUD Moewardi, penyebab kematiannya karena gagal nafas atau pneumonia.

"Jadi total di Jateng baru ada dua pasien PDP yang meninggal dunia, pasien yang di RSUP Kariadi dan pasien di RSUD Moewardi," katanya.

Sebelumnya Rumah Sakit Kariadi Semarang juga menegaskan, pasien suspect corona yang meninggal pada Minggu (23/2/2020) disebabkan karena penyakit Bronkopneumonia yang menyerang bagian paru-paru.

Ketua Tim Penanggulangan Bencana RSUP Dr Kariadi, dr RP Uva Utomo, SpKF mengatakan, jenazah dibungkus plastik agar virus pada mayat tidak menular ke petugas medik.

Baca: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau Lakukan Karantina Setelah Istrinya Tunjukkan Gejala COVID-19

Baca: Tes Kepribadian - Ungkap Kelemahan Tersembunyimu dalam Hubungan Percintaan dengan Ilusi Optik Ini

Orang-orang yang memakai masker pelindung saat berjalan di distrik Kwun Tong Hong Kong pada 23 Januari. (Bloomberg via SCMP) (Bloomberg via SCMP)

"Jadi, mayat itu dibungkusnya dengan plastik, kalau dengan kain masih ada pori-pori kecil,

karena ukuran virus itu sangat kecil, kan kalau dengan pasltik jadi tidak menyebar di udara," ujar Uva pada Rabu (26/2/2020).

Lalu ia menjelaskan, tidak hanya jenazah dengan suspect corona yang mendapat perlakuan dikremasi dengan plastik, tetapi juga jenazah pasien yang terinfeksi virus kategori airbone.

Baca: Rudy Gobert Positif Covid-19, 20% Pemain NBA Dikarantina: Mimpi Buruk untuk Semua Liga

Baca: Tes Kepribadian - Ungkap Kelemahan Tersembunyimu dalam Hubungan Percintaan dengan Ilusi Optik Ini

Uva melanjutkan, setelah dibungkus plastik, mayat tersebut dimasukkan ke dalam peti dan dilarang untuk dibuka lagi.

Selain itu, petugas yang memasukkan ke peti jenazah juga harus mengenakan pakaian khusus dan masker N95.

(TribunnewsWiki.com/SO/Kompas.com)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer