Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini mengatakan jenazah pasien isolasi tersebut dimakamkan sesuai prosedur penanganan virus corona.
Ia menjelaskan, jenazah pasien dibungkus plastik kemudian dimasukan ke peti.
"Proses pemakaman jenazah kami perlakukan seperti pasien yang meninggal di RSUP Kariadi sesuai prosedur penanganan virus corona."
Baca: Akibat Merebaknya Wabah Corona, Jadwal MotoGP Jadi Sangat Padat, 9 Seri Digelar dalam 12 Pekan
Baca: BREAKING NEWS: Pasien Suspect Virus Corona Meninggal di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
"Dibungkus plastik kemudian langsung dimasukkan ke peti,” jelas Harsini saat konferensi pers di kantor Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Kamis kemarin seperti dikutip dari Kompas.com.
Dia menambahkan, tidak ada keluarga pasien yang ikut dalam proses tersebut.
“Tidak boleh ada keluarga pasien. Hanya ada tim medis,” lanjutnya.
Pasien isolasi yang meninggal tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia 59 tahun.
Baca: Balap Ketahanan 24 Hours of Le Mans Ditunda karena Wabah Corona, Apa MotoGP Prancis Bernasib Sama?
Baca: Berhasil Turunkan Jumlah Kasus Virus Corona, Kini China Dihadapkan pada Gunungan Sampah Medis
Pihak rumah sakit menyebut, pasien tersrebut meninggal bukan karena positif virus corona.
Melainkan karena gagal nafas atau pneumonia.
“Penyebab virusnya sedang kita telusuri yang jelas karena gagal napas atau pneumonia,” ungkap Harsini.
Hingga saat ini, pihak rumah sakit masih menunggu hasil labolatorium dari pasien suspect corona tersebut.
Baca: KRL Bogor-Jakarta Kota Disebut Potensi Tinggi Risiko Virus Corona, PT KAI: Terjadi di Semua Area
Baca: WHO Nyatakan Virus Corona sebagai Pandemi, Pejabat Kesehatan Hong Kong: Itu Tidak Mengubah Apapun
“Kita juga masih menunggu hasil lab dari Litbangkes yang sudah dikirim hari Selasa (10/3/2020).
Apabila positif akan melakukan tracking tentang riwayat kontak pasien itu.
Tapi mudah-mudahan hasilnya negatif," ujarnya.
Kini keluarga pasien yang meninggal itu masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Baca: Tom Hanks dan Rita Wilson Tertular Virus Corona di Australia, Chet Hanks: Orangtuaku Baik-baik Saja
Baca: Warner Bros Beri Pernyataan Resmi Terkait Tom Hanks yang Positif Tertular Virus Corona
Hal ini akan berlangsung hingga hasil swab dari Litbangkes turun.
Sebelumnya dua pasien PDP yang dirawat di RSUD Dr Moewardi tersebut tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan tidak ada kontak dengan warga negara asing (WNA).
Namun, sebelumnya, keduanya sempat menghadiri acara seminar di Bogor pada 25 hingga 28 Februari 2020.
Kemudian, pada 29 Februari 2020 mengeluh batuk, pilek dan demam hingga dirawat di rumah sakit setempat.
Baca: Dirut RSPI Sulianti Saroso Ungkap Pasien Isolasi yang Meninggal Punya Riwayat Pneumonia
Baca: Dulu Mejeng di Cover Majalah Terkenal & Dekat dengan Madonna, Model Ini Jatuh Miskin Jadi Pengemis
Selanjutnya, karena demam tinggi mencapai 28 derajat, pada 8 Maret 2020 dirujuk ke RSUD Dr Moewardi dan menjalani perawatan di ruang isolasi sebagai PDP.
"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor.
Satu pasien masih dirawat di ruang isolasi, namun satu pasien meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) pukul 13.00 WIB.
Meninggal disebabkan karena gagal nafas atau pneumonia," jelas Harsini.
Baca: Tom Hanks dan Rita Wilson Dinyatakan Positif Terjangkit Virus Corona
Baca: Official Trailer Generasi 90an Melankolia Resmi Dirilis, Kisah Menghadapi Kehilangan Orang Terdekat
Sementara itu, Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, pasien yang meninggal di RSUD Moewardi, penyebab kematiannya karena gagal nafas atau pneumonia.
"Jadi total di Jateng baru ada dua pasien PDP yang meninggal dunia, pasien yang di RSUP Kariadi dan pasien di RSUD Moewardi," katanya.
Sebelumnya Rumah Sakit Kariadi Semarang juga menegaskan, pasien suspect corona yang meninggal pada Minggu (23/2/2020) disebabkan karena penyakit Bronkopneumonia yang menyerang bagian paru-paru.
Ketua Tim Penanggulangan Bencana RSUP Dr Kariadi, dr RP Uva Utomo, SpKF mengatakan, jenazah dibungkus plastik agar virus pada mayat tidak menular ke petugas medik.
Baca: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau Lakukan Karantina Setelah Istrinya Tunjukkan Gejala COVID-19
Baca: Tes Kepribadian - Ungkap Kelemahan Tersembunyimu dalam Hubungan Percintaan dengan Ilusi Optik Ini
"Jadi, mayat itu dibungkusnya dengan plastik, kalau dengan kain masih ada pori-pori kecil,
karena ukuran virus itu sangat kecil, kan kalau dengan pasltik jadi tidak menyebar di udara," ujar Uva pada Rabu (26/2/2020).
Lalu ia menjelaskan, tidak hanya jenazah dengan suspect corona yang mendapat perlakuan dikremasi dengan plastik, tetapi juga jenazah pasien yang terinfeksi virus kategori airbone.
Baca: Rudy Gobert Positif Covid-19, 20% Pemain NBA Dikarantina: Mimpi Buruk untuk Semua Liga
Baca: Tes Kepribadian - Ungkap Kelemahan Tersembunyimu dalam Hubungan Percintaan dengan Ilusi Optik Ini
Uva melanjutkan, setelah dibungkus plastik, mayat tersebut dimasukkan ke dalam peti dan dilarang untuk dibuka lagi.
Selain itu, petugas yang memasukkan ke peti jenazah juga harus mengenakan pakaian khusus dan masker N95.