Tagar #GunadarmaMenggugat Trending, Berikut Tuntutan Ribuan Mahasiswa Gunadarma untuk Kampus

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan Aliansi Mahasiswa Gunadarma melakukan sidang Audiensi yang dilakukan dengan Rektor dan pejabat kampus lainnya untuk mengungkapkan tuntutan mereka terkait dengan perbaikan sistem perkuliahan yang tidak transparan dan memberatkan mahasiswa.

Transparasi Anggaran

Pihak kampus harus membeberkan semua anggaran secara rinci, termasuk biaya perkuliahan, dana kemahasiswaan yang dilakukan melalui sistem online yang dapat diakses oleh mahasiswa.

Bentuk BEM Universitas

Dari ratusan pasal Statuta Universitas Gunadarma, Aliansi Mahasiswa menyoroti soal belum lengkapnya implementasi Pasal 218 ayat 2 yang mengatur soal keberadaan lembaga mana tingkat universitas.

"Realita yang terjadi di Universitas Gunadarma adalah tidak adanya Senat Mahasiswa Universitas (SMU) atau Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)," tulis mereka dalam lembar pernyataan sikapnya.

Baca: Profil Kampus - Universitas Gunadarma

Baca: BPJS Batal Naik, Ini Rincian Biaya Iurannya, Kelas 3 Rp 25.500, Kelas 1 Rp 80 ribu per Bulan

Keadaan kampus Gunadarma saat demo mahasiswa menuntut kebijakan kampus diperbarui

Kesejahteraan Civitas Akademika

Aliansi Mahasiswa Gunadarma menuntut kampus mereka meninjau kembali segi kesejahteraan sivitas akademika mereka.

"Yang terjadi pada hari ini, banyak dosen dan karyawan mengeluhkan mengenai kesejahteraan yang mereka alami, tentang gaji yang tidak sesuai dengan UMR/UMK yang diberikan oleh rezim birokrasi,"

Kejelasan Sertifikasi Profesi

Universitas Gunadarma disebut memiliki sertifikasi profesi yang diperuntukkan bagi mahasiswa.

Namun, menurut Aliansi Mahasiswa, dalam menjalankan program itu ada sejumlah ketidakjelasan meresahkan, seperti tenaga pengajar, anggaran, dan kualitas ilmu.

Mereka menuliskan bahwa sertifikasi profesi ini bermula pada mahasiswa angkatan 2017 yang terdiri dari 8 modul, dengan 1 modul tiap semesternya Rp 600.000.

Tenaga pengajar berupa dosen dan asdos/aslab, bukan berasal dari BNSP sebagai penyelenggara sertifikasi profesi.

Lalu, salah satu jurusan ada yang tidak mendapatkan pelatihan sertifikasi profesi, sedangkan tiap semester biaya tersebut tetap dibayarkan. 

Mereka sangat menyayangkan hal itu terjadi, bahkan fasilitas yang ada di kampus Gunadarma pun bisa dibilang terbelakang dan masih banyak kekurangan walau uang SPP yang dibayarkan mereka tergolong tinggi. 

Mahasiswa juga hendak mengadvokasikan keluhan mereka pada pihak rektorat soal kebijakan yang dianggap tak melibatkan mahasiswa, salah satunya soal perubahan sistem pembayaram kuliah pecah blanko.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Vitorio Mantalean)



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer