Sehingga dalam menilai foto tersebut, tergantung pada dimensi mana seseorang melihatnya.
"Sebenarnya kan sudah disampaikan bawasanya dia (Tara) mau melakukan edukasi soal tubuh perempuan yang akan mengalami perubahan kondisi setelah hamil maupun pada masa hamil, misalnya muncul strechtmark," tutur Fitri.
Baca: Empat Artis Ini Terpilih Menjadi DUTA FFI 2019, dari Tara Basro hingga Chicco Jerikho
Baca: Jadi Duta FFI, Tara Basro Imbau Masyarakat untuk Tak Tonton Film Bajakan
Fitri menilai unggahan Tara tersebut bermaksud untuk mengajak perempuan dan orang-orang di sekitarnya untuk memahami bahwa tubuh perempuan, apapun kondisinya, perlu dihargai.
"Bukan hanya tubuh perempuan diidentikkan dengan tubuh yang mulus, putih, langsing, dan banyak hal yang kemudian bisa membuat perempuan melakukan penyiksaan diri untuk mencapai idealisme yang dibentuk oleh kontruksi patriarkhi," terangnya.
Saat ini, foto yang diunggah Tara Basro di Twitter pun telah hilang.
Sejumlah warganet menduga bahwa foto tersebut telah dihapus oleh Kominfo.
Namun, Ferdinandus mengatakan foto tersebut sudah hilang sebelum pihak Kominfo berkoordinasi dengan Twitter.
“Kami belum sempat berkoordinasi dengan Twitter tapi konten atau postingan itu sudah tidak ada,” kata Ferdinandus.