Saat itu hanya teramati satu kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Besuk Kobokan.
Sinar api yang teramati setinggi 50 meter.
Baca: Takut Sakit Justru Bisa Memudahkan Terjangkit Virus, Kok Bisa?
Baca: Sempat Punya Rivalitas Panas di MotoGP, Kini Jorge Lorenzo Bilang Valentino Rossi Sangat Cerdas
Meski begitu, status gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut itu masih berada di level II waspada.
PVMBG merekomendasikan masyarakat supaya tidak beraktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru atau Jongring Seloko.
Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jongring Seloko.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, berdasarkan pengamatan oleh PVMBG memang terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di puncak yang bernama Mahameru itu.
"Jadi kalau dilihat dari data di atas ada peningkatan aktivitas dari hari sebelumnya.
Tapi status masih tetap waspada level 2," katanya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2020), dikutip dari Kompas.com.