Sumbangkan Uang Penghargaan karena Selamatkan Siswa SMPN 1 Turi, Mbah Diro: Niat Saya Hanya Menolong

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudiro dan Sudarwanto alias Kodir saat duduk bersama Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Rachmat Koesnadi sebelum penyerahan penghargaan.(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Lalu sudah dengar anak-anak minta tolong.

Anak saya langsung menghampiri, katanya anak-anak kintir (hanyut terbawa arus)," kata kakek 71 tahun itu, seperti dikutip dari Tribun Jogja.

Proses evakuasi para siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, yang hanyut di Sungai Sempor saat melakukan kegiatan Pramuka susur sungai.(dok BNPB) (dok BNPB)

Mbah Diro yang berperawakan kurus itu menggapai anak-anak yang hanyut.

Beberapa bocah yang lemas karena kelelahan menahan derasnya arus digendongnya.

"Saya sempat ikut hanyut, anak masih di punggung saya.

Saya bisa pegangan tapi karena batu licin jadi terpeleset, kaki kena dan luka," kata dia.

Saat itu, Mbah Diro tahu bahaya pun dapat mengancam dirinya yang telah tua.

Baca: Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai, Guru SMPN 1 Turi Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Baca: Usulkan Ide Susur Sungai tapi Malah Tinggalkan Peserta, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Jadi Tersangka

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban yang hilang saat susur sungai di Sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020)(KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA) (KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA)

Sebab, arus Sungai Sempor saat itu memang deras luar biasa.

Namun satu yang terus ia pikirkan, menyelamatkan sebanyak-banyaknya

Sedangkan dua orang pemancing yakni Sudarwanto (37) atau yang akrab disapa Kodir berjalan menuju Sungai Sempor bersama adiknya Tri Nugroho.

Kodir dan Tri memang memiliki kebiasaan memancing setelah turun hujan.

Namun baru saja tiba, ia dikagetkan dengan jeritan minta tolong para siswa.

Baca: Terkait Susur Sungai, Kepala Sekolah SMPN 1 Turi: Jujur Saya Tidak Tahu Ada Kegiatan Itu

Baca: Menteri Sosial Janjikan Santunan Rp 15 Juta Pada Keluarga Siswa SMP Turi Korban Tragedi Susur Sungai

Sudarwanto alias Kodir saat ditemui di rumahnya, RT 5/RW 26, Dusun Kembangarum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Senin (24/02/2020).(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Mereka pun meloncat ke sungai dan menemukan sejumlah siswa dalam keadaan bersusah payah bertahan dari terjangan arus Sungai Sempor.

"Saya tak pikir panjang lagi, apalagi saya sudah hafal betul kondisi sungai di sekitar situ," kata Kodir.

Kodir fokus mengevakuasi siswa-siswa di tengah sungai.

Sementara Tri mengevakuasi siswa yang berada di pinggir sungai.

Baca: Kronologi Banjir Bandang Sebabkan Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut Saat Susur Sungai

Baca: Fakta Tragedi Susur Sungai Sleman, Seorang Korban Dimakamkan di Hari Ultah, 6 Pembina Diperiksa

"Saya renang ya berat karena arusnya deras. Satu-satu saya gendong terus bawa ke pinggir," katanya.

Kodir bertahan melawan derasnya arus selama kurang lebih 2,5 jam.

Ia berhasil mengevakuasi lebih dari 10 orang siswa.

(Tribunnewswiki.com/Saradita Oktaviani/TribunJogja.com)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer