"Supaya kita tetap green zone ya. Tapi juga tidak menyepelekan keadaan yang di sana. Tetapi tata caranya kan kita tahu, cara yang tepat untuk melakukan pemindahan tanpa harus melakukan membuat episentrum baru," tambahnya.
Seperti diketahui, kapal Diamond Princess telah menjalani proses karantina usai sejumlah penumpang maupun awaknya positif terinfeksi virus corona, termasuk sembilan WNI dari Indonesia.
Awal mula menyebarnya virus corona di kapal Diamond Princess
Dikutip dari bbc.com, awal penyebaran virus corona di kapal pesiar tersebut berasal dari seorang lansia asal Hong Kong.
Lansia pria yang berusia 80 tahun tersebut dilaporkan naik kapal pesiar dari Yokohama pada (20/1/2020).
Pria tersebut kemudian dijadwalkan turun di Hong Kong pada (25/1/2020).
Sebanyak 3.700 penumpang kapal tersebut akan dikarantina selama kurang lebih dua minggu di Yokohama hingga (19/2/2020).
Dari 3.700 penumpang tersebut 1.000 diantaranya merupakan kru dan awak kapal serta 2.700 penumpang sipil.
Penumpang tersebut berasal dari 56 negara.
Berdasarkan data pada (7/2/2020), dari 61 pasien corona virus, 28 orang berasal dari Jepang, 11 Amerika Serikat, Australia dan Kanada masing 7 orang serta 3 lainnya dari China.
Tak hanya itu, Inggris, Selandia Baru, Taiwan, Filipina dan Argentina masing-masing memiliki 1 orang warga negaranya yang positif terjangkit virus corona.
Baca: Pemerintah Jepang Bagikan 2000 iPhone GRATIS untuk Para Penumpang Diamond Cruise
Baca: 4 Warga Indonesia Positif Corona, Pemerintah Bersiap Evakuasi 74 WNI di Kapal Diamond Princess
Baca: 27 WNI Terjebak di Kapal Diamond Princess, 4 Orang Terinfeksi Virus Corona, Ini Tanggapan Terawan