Di kapal terebut rupanya terdapat 78 orang WNI, 9 diantaranya dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Ada 9 WNI yang terinfeksi diinformasikan telah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dan protokol milik WHO.
Meskipun demikian, 69 WNI lainnya mengaku ketakutan dengan adanya virus corona di Diamond Princess.
Dikutip dari Kompas.com, para WNI tersebut merasa takut selayaknya sedang dibunuh perlahan di Diamond Princes.
Oleh karena itu mereka mengirimkan permohonan pada pemerintah Indonesia untuk segera dilakukan evakuasi.
"Kepada Pak Presiden Jokowi yang terhormat, kami yang berada di Diamond Princess di Yokohama sudah sangat takut, ibaratnya dibunuh pelan-pelan," ungkap salah satu kru.
Baca: Temuan Terbaru Ilmuwan China tentang Asal Virus Corona, Ternyata Berasal dari Luar Wuhan
Baca: UPDATE Virus Corona: 78.998 Orang terinfeksi, 2.470 Meninggal Dunia, 23.448 Sudah Disembuhkan
Sebelumnya, evakuasi WNI yang kini terdampar perairan Yokohama, Jepang, tersebut pernah disinggung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi mengatakan pemerintah Indonesia masih terus membahas rencana evakuasi tersebut dengan otoritas di Jepang.
Selain itu, Jokowi juga telah memerintahkan Kemenlu untuk terus menjalin komunikasi intensif baik dengan pihak kapal Diamond Princess maupun pemerintahan Jepang.
Terutama mengenai perawatan kesehatan yang akan diterima oleh para WNI yang terjangkit virus corona sesuai dengan protokol yang dikeluarkan oleh WHO.
Dilansir oleh Tribunnews.com, Senin (24/2/2020) Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menghadap Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Negara, Jakarta.
Setelahnya Terawan mengungkapkan jika pihak Indonesia kini masih bernegosiasi dengan pemerintah Jepang mengenai metode evakuasi.
"Saat ini juga terus bernegosiasi dengan pemerintah Jepang mengenai upaya, teknik, cara yang paling baik untuk bisa mengeluarkan mereka," ungkap Terawan.
"Jadi ini nego terus. Kita nego tapi harus dengan caranya jangan semaunya sendiri. Kalau caranya semaunya sendiri saya membentuk episentrum baru. Enggak boleh," lanjutnya.
Menurutnya, dalam melakukan evakuasi WNI di Diamond Princess, pemerintah Indonesia sangat berhati-hati dan tidak tergesa-gesa.
Hal tersebut agar pemerintah bisa melaksanakan evakuasi dengan baik.
"Kita hati-hati. Negara kita sangat berhati-hati dan mengikuti kaidah-kaidah apa yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan itu akan kita lakukan dengan tertib dan ketat," ucap Terawan.