Kronologi Mahathir Mohamad Resmi Mengundurkan Diri Sebagai Perdana Menteri Malaysia

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahathir Mohamad

10.25:

Anwar, Dr Wan Azizah dan Guan Eng meninggalkan Putra Perdana setelah mengetahui bahwa Mahathir tidak ada di kantor. Diyakini bahwa mereka menuju ke rumah Perdana Menteri di Pertambangan, Kuala Lumpur.

10.30:

Sekretaris Jenderal PKR Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail tidak hadir dalam acara yang seharusnya dia hadiri. Dia sebaliknya diwakili oleh sekretaris jenderal yang baru diangkat Datuk Hasnol Zam Zam Ahmad.

12.00:

Beberapa pemimpin dan anggota parlemen PKR telah tiba di markas besar partai untuk pertemuan khusus, yang diharapkan akan dimulai pada siang hari. Anwar dan Dr Wan Azizah diprediksi akan menghadiri pertemuan ini. Para pemimpin utama DAP, termasuk Lim Kit Siang, juga berkumpul di markas DAP untuk pertemuan darurat.

12:45:

Anwar dan Dr Wan Azizah Wan Ismail tiba di markas PKR untuk pertemuan khusus dengan para pemimpin partai. Anwar mengatakan kepada wartawan yang menunggu di luar bahwa dia puas dengan pertemuannya dengan Mahathir.

13:40:

Saifuddin Nassution diharapkan segera mengadakan konferensi pers dengan para pemimpin lainnya. Anwar tidak akan bergabung dengan konferensi pers karena ia akan bergegas ke Istana Negara untuk pertemuan pada pukul 2.30 siang di sana.

13:45:

Muncul laporan bahwa Mahathir telah mengirim surat pengunduran dirinya kepada Raja.

Sebelumnya, Reuters memberitakan isu pengunduran diri Mahathir Mohammad.

Kabar tersebut diungkapkan oleh dua orang sumber yang mengetahui langsung tentang masalah ini. Isu ini muncul di tengah pembicaraan pembentukan koalisi baru untuk memerintah Malaysia.

Mahathir, 94 tahun, menjabat pada Mei 2018 untuk kedua kalinya sebagai perdana menteri.

Saat dikonfirmasi mengenai masalah ini, seorang juru bicara dari kantor perdana menteri Malaysia menolak berkomentar.

Dia hanya mengatakan bahwa sebuah pernyataan akan segera dirilis hari ini.

Sumber Reuters menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

(Kontan/Barratut Taqiyyah Rafie)(Tribunnewswiki.com/Kaa) 



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer