Kondisi ini semakin disorot setelah tersebarnya hasil penelitian terbaru dari Profesor Universitas Harvard yang menyimpulkan bahwa seharusnya Indonesia telah memiliki setidaknya lima kasus infeksi virus corona baru ini.
"Kami berutang pada Tuhan. Ini karena doa kami. Kami tidak mengharapkan hal-hal seperti itu sampai ke Indonesia," ungkap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebagaimana dikutip South China Morning Post (SCMP).
Sebelumnya, Indonesia telah melakukan pengawasan medis dan membatalkan sejumlah penerbangan komersil dari dan ke daratan China.
Akan tetapi, pernyataan Menteri Keseharan RI tersebut menjadi pertanyaan tersendiri bagi para profesional di bidang kesehatan, terutama setelah melihat respons terhadap kasus-kasus sebelumnya seperti SARS, Ebola, atau flu burung.
Baca: Pengakuan Mengejutkan Pasien di China yang Sembuh dari Virus Corona, Benar-benar Berantakan
Selama wabah H5N1 atau flu burung lebih dari satu dekade lalu, hampir 200 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 84 persen.
Penanganan wabah virus tersebut pun mendorong Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan intervensi.
Kementerian Kesehatan Indonesia telah melaporkan 62 kasus dari dugaan infeksi virus corona dan semua yang sudah diperiksa dinyatakan negatif. Sementara, sebagian banyak lainnya belum diperiksa.