Tidak hanya itu saja, insinyur Kawasaki sudah mempersiapkan tekhnologi mesin high-revving 'screamer’ supaya bisa bertarung di barisan depan.
Tapi kenyataannya justru pada 2009 Kawasaki memutuskan mundur dari balap MotoGP yang paling popular di dunia.
Namun, Kawasaki juga pernah menurunkan enam pembalap sekaligus pada 2007.
Tercatat nama pembalapnya seperti Oliver Jacque, F Nieto, Randy De Puniet, A. Yanagawa, R. Hayden dan Anthony West.
Hal itu ditujukan dengan harapan Kawasaki bisa mendapatkan podium di kelas para raja.
Terakhir, pada 2008 justru Kawasaki hanya mempunyai prestasi terbaiknya di posisi lima melalui pembalapnya Marco Melandri di motoGP Portugal.
Baca: Johann Zarco Kesulitan Jinakkan Motor MotoGP Ducati dan Justru Memuji KTM RC16
Berikut pembalap Kawasaki yang pernah tergabung di motoGP.
- (Gerry Mc Coy (2003)
- Alex Hofmann (2003-2005)
- Shinya Nakano (2004-2005)
- Oliver Jacque (2005 dan 2007)
- Marco Melandri (2006 dan 2008)
- John Hopkins (2006-2008)
- F. Nieto (2007)
- Randy de Puniet (2007)
- A. Yanagawa (2007)
- R. Hayden (2007)
- Antoni West (2007-2008)
Sejak 2003 hingga 2008, Kawasaki memutuskan keluar dari ajang balap MotoGP.
Padahal, MotoGP merupakan salah satu ajang balap motor terpopuler di dunia.
Selain tiga pabrikan Jepang lainnya, Kawasaki merupakan salah satu manufactur motor yang cukup terkenal dan hebat dalam mengelola motor.
Padahal, jika melihat prestasi Kawasaki di ajang (World Superbike) WSBK cukup kompetitif dengan kapasitas mesin 1000 cc nya. Dan sempat menjadi juara tuh.
Kawasaki menjelaskan bahwa mereka tidak berkompetisi di MotoGP karena faktor dana yang terlalu besar di MotoGP.
Selain itu ada juga disamping krisis financial yang melanda Kawasaki.
“Investasi saja masih belum menunjang Kawasaki untuk bisa kembali kompetitif di ajang motoGP, terlebih untuk bersaing,” kata Ichiro Yoda Riders Mag manager Kawasaki di WSBK.
Baca: Akibat Wabah Virus Corona, MotoGP Thailand 2020 Terancam Dibatalkan
Meskipun Suzuki dan Aprilia telah kembali ke MotoGP, nampaknya Kawasaki belum bisa mengikuti jejak kedua manufacturing tersebut.
Kawasaki juga menganggap MotoGP adalah investasi untuk mendongkrak penjualan, namun jika Kawasaki tidak bisa kompetitif akan dianggap tertinggal.
“Pada akhirnya kami sama-sama menjual motor, hasilnya merk lain bisa menjual motor beberapa juta lebih mahal dari kami,” katanya.
Namun, selain biaya, regulasi MotoGP dirasa menjadi penghalang pabrikan geng hijau ini.
Bagi Kawasaki, MotoGP masih belum terlalu bebas dan banyak aturan.