Kisah Para Mahasiswa Kembali dari Karantina di Natuna, Tak Kapok Ingin Kembali ke Wuhan

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kedatangan 7 mahasiswa asal Kalsel di Bandara Syamsuddin Noor, Kalsel usai menjalani masa observasi di Natuna Disambut suasana haru keluarga yang menjemput, Minggu (16/2/2020)

"Masih ada niat untuk kembali saya harus melanjutkan S2 di sana," kata Fitiriani saat diwawancara di bandara Sultan Hasanuddin, Minggu (16/2/2020) dini hari.

Mahasiswi pascasarjana yang mengambil jurusan Geofisika ini menceritakan kisah saat dirinya bersama sekitar 280 WNI yang diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau selama 2 minggu.

Fitriani mengaku punya suka dan duka selama diobservasi.

Selama dikarantina, Fitriani mengaku menjalani proses pemeriksaan kesehatan sesuai dengan standar yang diterapkan WHO.

"Selama observasi ada suka dukanya. Selama dikarantina sama seperti prosedur dari WHO. Kalau makanannya enggak ada masalah tapi sudah diperiksa sesuai dengan standar WHO," kata mahasiswa yang sarjana Unhas ini, dikutip dari Kompas.com.

Mahasiswa asal Gowa Riska Ayumi Amalia (18), mengaku senang selama dikarantina. Baginya, saat diobservasi ia benar-benar menjalani hidup yang sehat.

Mahasiswa kedokteran di Hubei University of Science and Technology ini mengalu baru 2bulan berada di China tepatnya di kota Xianning.

Ia pun berterima kasih kepada pemerintah yang memulangkannya agar tak terkena wabah virus Covid-19 (corona) di tempatnya belajar.

"Sewaktu di sana ada senam banyak kegiatan. Makanannya 3 kali sehari itu pun makanan bergizi," ujar Riska.

Prajurit TNI pimpin WNI dari Wuhan senam pagi di halaman hanggar Lanud Raden Sajad, Natuna. (Tribun Batam)

Setibanya di kampung halaman, Riska mengaku tak takut dengan stigma negatif mengenai dampak virus corona yang berkembang di masyarakat terutama bagi WNI yang pulang dari China.

Baginya, semua itu sudah tidak ada masalah lantaran pemerintah sudah menetapkannya negatif terkena virus corona.

"Kalau masalah stigma insyaallah tidak takut karena orangtua dan keluarga selalu mendukung," tegas Riska.

Baik Fitriani maupun Riska kini bakal mengikuti kuliah online untuk sementara waktu.

Proses ini juga diikuti mahasiswa asal Sulsel yang juga berkuliah di China.

Mereka mengikuti kelas online hingga pemerintah China menyatakan kondisi di negeri tirai bambu tersebut sudah kondusif dan steril dari virus corona.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Andi Muhammad Haswar/Himawan)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer