"Identitas sembilan jenazah bisa kami kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan, sedangkan tiga jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," ujar Danrem 172/PVY Kolonel Inf Binsar Sianipar seperti dilansir oleh Kompas.com, Jumat (14/2/2020).
Sedangkan kabar terakhir menyebutkan bahwa seluruh korban telah berhasil dievakuasi ke Distrik Oksibil yang merupakan Ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Info terakhir yang kami terima dari lapangan, 12 jenazah sudah tiba di Bandara Oksibil," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol TNI Dax Sianturi dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/2/2020).
Baca: Mahalnya Harga Masker di Indonesia Disorot Media Asing: 1 Box Masker N95 Melebihi 1 Gram Emas
Baca: Sindir Jokowi di Facebook, Dosen Unnes Dinonaktifkan dan Dilarang Pakai Nama atau Atribut Kampus
Evakuasi yang dilakukan oleh tim mulai dilakukan sejak Sabtu pagi.
Seluruh jenazah berhasil diterbangkan menggunakan 3 unit helikopter.
"Sekitar 06.00 WIT, proses evakuasi jenazah mulai dilaksanakan dengan menerbangkan 2 unit heli Penerbad dan 1 unit heli PT Intan Angkasa," kata Dax.
Setelah itu, seluruh jenazah akan diterbangkan ke Jayapura untuk kemudian dilakukan proses identifikasi di RS Marthen Indey.
Diketahui, Heli M-17 miliki TNI AD tersebut membawa 12 penumpang.
Adapun identitas tujuh kru helikopter adalah Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Ahwar (copilot), Kapten CPN Bambang, Serka Suriatna, Pratu Asharul, Praka Dwi Pur, dan Serda Dita Ilham.
Sedangkan lima anggota Pamtas Yonif 725/WRG yakni, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Helikopter tersebut sebelumnya terbang ke distrik Okbibab akan lanjut di distrik Oksibil untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit di pos perbatasan RI-PNG.