Meski jaminan bahwa kualitas mereka belum tentu akan terangkat setara dengan level bintang-bintang top dunia disana, setidaknya mentalitas dan dedikasi khas pemain sepak bola Eropa akan menjadi pelajaran penting bagi pengalaman Witan Sulaiman atau Egy Maulana Vikri.
Selain mengasah mentalitas, kedisiplinan taktis a la sepak bola Eropa juga akan membuat dua pemain harapan masa depan Indonesia itu jauh lebih berkompeten.
Sudah menjadi rahasia umum, kemampuan taktis pemain Indonesia masih jauh bahkan untuk level Asia Tenggara.
Kesadaran ruang, intusisi melihat situasi sekitar, bagaimana melakukan pressing secara zona dan kecederdikan mengatur tempo dalam bertahan maupun menyerang masih jarang dikuasai para pemain dari liga Indonesia.
Para pemain kita lebih sering bermain agresif satu lawan satu dalam menekan lawan dan tak piawai mengatur ritme permainan hingga stamina pun keteteran.
Selain itu, dengan merasakan hidup di sepak bola Eropa, Witan dan Egy tentu akan terbiasa dengan pola hidup benar a la atlet yang masih jarang dipraktekkan secara hakiki jika tetap bermain di persepak bolaan Indonesia saat ini.
Tentu, hal-hal yang sulit mereka bisa mereka peroleh di Indonesia tersebut akan berguna kelak bagi perkembangan karier Witan dan Egy sendiri, entah dimanapun mereka bermain kedepannya.