Kabar ini dibagikan langsung oleh agen Witan, Dusan Bogdanovic melalui unggahan instagramnya.
“Selamat datang ke FK Radnik Surdulica, Witan Sulaiman.”
“Terima kasih kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, SKO Ragunan, dan PSSI atas dukungannya," tulis Dusan.
Witan Sulaiman akan bertolak ke Serbia dari Indonesia untuk melakukan tanda tangan kontrak di klub tersebut pada Selasa (11/2/2020).
Nantinya, Witan Sulaiman bakal mendapatkan durasi kontrak 3,5 tahun bersama FK Radnik Surdulica.
Baca: Witan Sulaiman
Meskipun baru berusia 18 tahun, Witan Sulaiman ternyata akan bermain bersama tim senior.
"Witan Sulaiman akan bergabung dengan klub kasta tertinggi di Serbia yakni FK Radnik Surdulica," kata agen Witan Sulaiman, Dusan Bogdanovic, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).
"Dia akan dikontrak selama 3,5 tahun untuk tim senior," ucap Dusan Bogdanovic menambahkan.
Dusan Bogdanovic mengakui bahwa ia memang sudah lama ingin membawa Witan Sulaiman ke Eropa sejak musim lalu.
Akan tetapi usia Witan Sulaiman belum menyentuh 18 tahun sehingga ia harus membela klub Liga 2 2019, PSIM Yogyakarta.
Pria asal Serbia itu sangat senang pemerintah Indonesia mendukung penuh Witan Sulaiman berkarier di Eropa.
Witan Sulaiman menjadi pemain kedua yang dibawa Dusan Bogdanovic ke Eropa setelah sebelumnya ada Egy Maulana Vikri.
Baca: Irfan Bachdim Resmi ke PSS Sleman, Simbiosis Mutualisme Untuk Kedua Pihak?
"Saya melihat memang potensi pemain Indonesia bisa menembus untuk bermain di Eropa," kata Dusan Bogdanovic.
Witan Sulaiman menyusul rekan setimnya saat di Garuda Nusantara, Egy Maulana Vikri.
Dua anak didik Indra Sjafri di timnas Indonesia U-19 ini mendapatkan kesempatan emas untuk berkarier di kompetisi Eropa.
Melalui akun Instagram pribadinya, Dusan mengumumkan langkah positif untuk para pesepakbola Indonesia tersebut.
Menurut Dusan Bogdanovic, Indra Sjafri memiliki peran penting dalam keberhasilan Egy dan Witan memikat klub Eropa.
"Berapa tahun yang lalu beliau (Indra Sjafri) bilang: anak-anak Indonesia harus dan pasti bisa ke Eropa. Coba kasih kesempatan, nanti kita lihat progres," tulis Dusan di media sosialnya pada Senin (10/2/2020).
"Seseorang yang sangat mencintai negaranya dan telah membawa begitu banyak kegembiraan ke Indonesia.”
“Terima kasih karena tidak pernah menyerah coach Indra Sjafi.”
“Ini adalah hasil dari pekerjaan anda," tulis Dusan sembari menyertakan foto Witan dan Egy Maulana Vikri.
Baca: Jika Liverpool Juara Liga Inggris, Juventus Sodorkan Rp 2,6 Triliun untuk Rekrut Virgil Van Dijk
Ya, Indra Sjafri merupakan pelatih yang mengangkat nama Witan dan Egy ke timnas U-19 Indonesia.
Nama Egy Maulana Vikri mulai tenar ketika menjadi top scorer sekaligus pemain terbaik di Piala AFF U-19 2017.
Ia kemudian mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan klub Polandia, Lechia Gdansk.
Saat ini, Egy Maulana Vikri yang lebih sering bergabung dengan Lechia Gdansk II tengah berproses untuk bisa menembus tim utama.
Meskipun begitu, Egy sudah turut mengantarkan Lechia Gdansk meraih trofi pada 2019.
Lechia sukses menjuarai Polish Cup 2018/2019 dan Polish Super Cup 2019.
Kini, giliran Witan Sulaiman yang akan mencova peruntungan untuk berkiprah di Eropa.
Seperti halnya Egy, postur tubuh dan cuaca akan menjadi tantangan baru bagi Witan Sulaiman selama di Eropa.
Egy Maulana Vikri saat melakoni debut resmi bersama Lechia Gdansk di Liga Polandia, Sabtu (22/12/201
Rencananya, Witan akan berangkat ke Serbia pada Selasa (11/2/2020).
Kendati harus bermain di Eropa, Witan Sulaiman tetap berkesempatan membela timnas U-19 Indonesia.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh agen Witan Sulaiman sebelum adanya kesepakatan kontrak.
Baca: Konflik Messi vs Abidal Merebak, Legenda Timnas Prancis: Barcelona Seperi Klub Badut!
"Komitmen tahun pertama nanti Witan Sulaiman akan bergabung pada setiap latihan di timnas Indonesia tapi itu bukan komitmen setiap minggu atau bulan," ucap Dusan kepada awak media, Sabtu (8/2/2020).
"Coach di timnas Indonesia juga mendukung dan setuju Witan Sulaiman berangkat ke Eropa secara itu mencari jalan yang terbaik," ucap Dusan menambahkan.
Seperti diketahui, Witan menjadi salah satu pemain yang masih lolos seleksi timnas U-19 Indonesia era Shin Tae-yong.
Witan diproyeksi menjadi andalan tim Garuda di Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.
Semakin banyaknya pemain timnas Indonesia muda main di Eropa tentu merupakan kabar baik.
Meski jaminan bahwa kualitas mereka belum tentu akan terangkat setara dengan level bintang-bintang top dunia disana, setidaknya mentalitas dan dedikasi khas pemain sepak bola Eropa akan menjadi pelajaran penting bagi pengalaman Witan Sulaiman atau Egy Maulana Vikri.
Selain mengasah mentalitas, kedisiplinan taktis a la sepak bola Eropa juga akan membuat dua pemain harapan masa depan Indonesia itu jauh lebih berkompeten.
Sudah menjadi rahasia umum, kemampuan taktis pemain Indonesia masih jauh bahkan untuk level Asia Tenggara.
Kesadaran ruang, intusisi melihat situasi sekitar, bagaimana melakukan pressing secara zona dan kecederdikan mengatur tempo dalam bertahan maupun menyerang masih jarang dikuasai para pemain dari liga Indonesia.
Para pemain kita lebih sering bermain agresif satu lawan satu dalam menekan lawan dan tak piawai mengatur ritme permainan hingga stamina pun keteteran.
Selain itu, dengan merasakan hidup di sepak bola Eropa, Witan dan Egy tentu akan terbiasa dengan pola hidup benar a la atlet yang masih jarang dipraktekkan secara hakiki jika tetap bermain di persepak bolaan Indonesia saat ini.
Tentu, hal-hal yang sulit mereka bisa mereka peroleh di Indonesia tersebut akan berguna kelak bagi perkembangan karier Witan dan Egy sendiri, entah dimanapun mereka bermain kedepannya.