Miliki Catatan Rivalitas yang Tinggi, Kini Lorenzo Sebut Ia Semakin Dekat dengan Valentino Rossi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Persaingan dua pebalap papan atas, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo menjadi yang terbesar di ajang MotoGP. Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (kiri), mendengarkan saran dari Jorge Lorenzo saat tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Sepang, Malaysia, 8 Februari 2020.

Tentu, tawaran ini tidak disia-siakan.

Di sisi lain, Rossi memilih untuk tetap bertahan.

Mulai pada masa tersebut, karier keduanya di lintasan naik turun.

Akan tetapi, Lorenzo sedikit lebih kurang beruntung dibanding Rossi.

Ia mengalami rentetan cedera, hingga pada akhirnya memutuskan untuk gantung helm.

Baca: Karel Abraham Jadi Kandidat Kuat Pengganti Andrea Iannone pada Tes Pramusim MotoGP 2020 di Sepang

Baca: Valentino Rossi Digantikan Fabio Quartararo di Tim Pabrikan Yamaha MotoGP, sang Adik Turut Komentar

Persaingan dua pebalap papan atas, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo menjadi yang terbesar di ajang MotoGP. Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (kiri), mendengarkan saran dari Jorge Lorenzo saat tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Sepang, Malaysia, 8 Februari 2020. (TWITTER.COM/MOTOGP)

Sebelum pensiun, sebenarnya hubungan Lorenzo dan Rossi semakin membaik, ketika keduanya tak lagi saling berebut juara.

Bahkan ketika Lorenzo mencetak kemenangan bersama Ducati di MotoGP Italia 2018, Rossi yang finis di tempat ketiga tampak menawarkan jabat tangan yang hangat.

Kedekatan keduanya, semakin terasa ketika kini Lorenzo berlabuh ke Yamaha sebagai pembalap penguji.

Dalam wawancara yang dilansir BolaSport.com dari The-Race.com, Lorenzo mengakui bahwa relasinya dengan Rossi saat ini merupakan yang terbaik daripada sebelumnya.

"Sulit untuk berteman dengan kompetitor, terutama ketika kami semua adalah seorang pembunuh di MotoGP," ujar Lorenzo.

"Marc adalah seorang pembunuh, Valentino dan saya juga, kami semua ingin menang dan tidak ingin memberikan apapun kepada yang lain."

"Hal itu yang membuat kami sulit untuk berkomunikasi, menghabiskan waktu bersama, atau berempati antara satu dengan yang lain."

"Kami bukannya membenci satu sama lain, tetapi Anda ingin mereka melaju sepelan mungkin dan dapat mengalahkan mereka setiap saat."

"Ketika sesuatu hal yang emosional seperti Sepang pada 2015 terjadi, friksi menimbulkan api dan relasi yang menjadi semakin buruk."

"Saya selalu berkata kepada Valentino, semakin jauh jarak di antara kami semakin bagus relasi yang kami punya, setidaknya sampai sekarang."

"Relasi terbaik yang pernah kami miliki pada masa lalu adalah ketika dia berada di Ducati atau ketika saya yang berada di Ducati."

"Tetapi sekarang hubungan kami semakin dekat daripada sebelumnya, mungkin karena kami memiliki hasrat yang sama untuk melihat Yamaha menang," pungkasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur/Bolasport.com/Ardhianto Wahyu Indraputra)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer