Korea Utara Disebut Tutupi Kasus Virus Corona, Mayat Dibuang, Dokter Bocorkan Kondisi Terkini

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kim Jong Un ketika mengunjungi situs pembangunan pabrik pupuk di Sunchon, Provinsi Prongan Selatan, Korea Utara pada Rabu (8/1/2020).

Kondisi Korea Utara

Dikutip dari Intisari, Sarjana Korea Utara Profesor Robert E Kelly mengungkapkan bobroknya negara tersebut.

Pada masa lalu Korut pernah mengalami kelaparan di mana hal itu menyebabkan kehancuran negara komunis itu hingga menewaskan 3,5 juta jiwa.

Korea Utara juga mengatakan virus itu adalah "pertarungan" dan merupakan masalah bagi "kelangsungan hidup" negara.

Baca: Kim Il Sung, Presiden Korea Utara 1972-1994

Profesor Kelly, dari Universitas Nasional Pusan, mengatakan, "Korea Utara tidak memiliki dokter, rumah sakit, cadangan obat-obatan, peralatan medis modern, dan sebagainya untuk merespons secara memadai dan mencegah penyebaran spiral."

Pada masa lalu Korut pernah mengalami kelaparan di mana hal itu menyebabkan kehancuran negara komunis itu hingga menewaskan 3,5 juta jiwa.

Kim Jong Un dan gadis Korea (mirror.co.uk)

Korea Utara juga mengatakan virus itu adalah "pertarungan" dan merupakan masalah bagi "kelangsungan hidup" negara.

"Epidemi akan, seperti yang disadari rezim itu sendiri, adalah masalah kelangsungan hidup nasional," katanya.

Baca: Otoritas Korea Utara Menutup Toko Kue dan Mengusir Pemiliknya karena Memakai Metode Kapitalis

Dia menambahkan, "Pyongyang tidak memiliki sumber daya maupun budaya administratif transparansi, empirisme yang terpisah dari ideologi, teknokrasi untuk menanggapi epidemi yang sebenarnya."

"Bantuan asing yang berkelanjutan dan, gagal itu, penindasan brutal hampir pasti diperlukan untuk mencegah wabah lokal," jelasnya.

Profesor juga sistem perawatan kesehatan Korea Utara telah "rusak selama beberapa dekade" dan tidak akan mampu mengatasinya.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria) (TribunJatim/Ignatia)



Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer