Peristiwa tersebut tepatnya terjadi di sebuah pusat perbelanjaan Terminal 21 di wilayah Nakhon Ratchasima atau biasa disebut dengan Korat.
Dikutip dari nationthailand.com, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha memberi konfirmasi pada Minggu (9/2/2020) bahwa peristiwa tersebut telah menewaskan 27 korban jiwa.
Sedangkan 57 orang lainnya dilaporkan terluka akibat terkena atau terserempet timah panas.
Dari korban terluka tersebut, 32 diantaranya dilaporkan terluka parah, dan 8 orang harus menjalani operasi darurat.
Dilaporkan pula 25 orang kini telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.
Baca: Raja Thailand Vajiralongkorn (Rama X)
Baca: Protes PM Thailand Jenderal Prayut Chan-o-cha, Ribuan Demonstran Ikut Aksi Lari Lawan Kediktatoran
Diungkapkan oleh Letjen Kongcheep Tantravanich seperti yang diberitakan cnn.com, pelaku adalah Sersan Mayor yang bernama Jakraphanth Thomma.
Jakraphanth Thomma adalah seorang prajurit militer yang masih aktif berdinas di satuan militernya.
Tak hanya itu, rupanya Jakraphanth Thomma bisa dikatakan menjadi penembak terbaik di satuan militernya.
"Secara umum, setiap prajurit militer (perwira) bagus dalam hal senjata, tetapi orang ini memiliki keterampilan atau skill yang sangat baik dalam menggunakan senjata," kata juru bicara kementerian pertahanan, Letnan Jenderal Kongcheep Tantravanich.
Dikutip dari thethaiger.com, sebelum membabi buta tembaki warga sipil di Korat, pelaku mengadakan pertemuan di wilayah Tambon Nongjabcok.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sang komandan, Kolonel Ananrote Krasae (48) dan seorang prajurit militer lainnya.
Ketiganya bertemu untuk membahas masalah penyelesaian sengketa dan utang.
Namun karena pertemuan dianggap kurang memuaskan, pelaku akhirnya membunuh sang komandan dan seorang lansia bernama Anong Mitchan (63).
Tak hanya itu seorang prajurit militer yang turut hadir dalam pertemuan tersebut ditemukan dalam kondisi terluka parah.
Curi kendaraan dan senjata beserta amunisi militer
Setelah membunuh dan menyerang ketiga korban yang disebutkan sebelumnya, pelaku kemudian mencuri senapan serbu Heckler & Koch (HK) beserta amunisinya.
Tak hanya itu pelaku juga mencuri kendaraan militer jenis Humvee yang digunakannya untuk menuju pusat kota distrik tersebut.