Warganya Terjebak di Bali, China Akan Jemput Gunakan Boeing 777, Kru Diharap Tak Keluar Pesawat

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Turis Tiongkok, beberapa memakai sungkup muka sebagai tindakan pencegahan setelah wabah koronavirus yang dimulai di kota Wuhan di Cina, berjalan setelah tiba dari Nusa Penida di dermaga kapal cepat di pulau Serangan di Denpasar, di pulau wisata Indonesia di Bali pada 27 Januari, 2020.SONNY TUMBELAKA / AFP


Wisatawan China terjebak di Bali

Diperkirakan 5.000 turis China terjebak di pulau Bali, setelah Indonesia melarang penerbangan langsung ke dan dari daratan Cina untuk mencegah penyebaran virus korona yang mematikan.

Karena sebagian besar pengunjung bepergian dengan visa turis pendek dan tertangkap tidak sadar oleh larangan penerbangan, Indonesia mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan memberikan perpanjangan satu bulan.

Dikutip dari SCMP, Duta Besar China di Denpasar Gou Haodong bertemu dengan pejabat setempat di Bali dan meminta bantuan untuk memperpanjang kunjungan para wisatawan yang terjebak.

Baca: Deretan Negara yang Melarang Turis China Masuk untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Baca: Sopir Bus di Jepang yang Terinfeksi Virus Corona Tak Pernah ke China, Ternyata Sopiri Turis Wuhan

Duta Besar China tersebut mengatakan bahwa sebagian wisatawan China itu lebih senang tinggal di Bali saat wabah virus corona.

Sebab jika mereka kembali ke China, resiko tertular justru lebih besar.

Namun wisatawan China masih bisa pulang ke negara asalnya.

Menurut Gou, mereka masih dapat transit melalui negara ketiga, termasuk Malaysia dan Thailand, jika mereka ingin kembali ke rumah.

Baca: Kontak Langsung dengan Bos Terpapar Virus Corona, WNI di Singapura Dinyatakan Positif Terinfeksi

Baca: Leishenshan, Rumah Sakit Khusus Corona Kedua di Cina Hampir Selesai Dibangun: Kamis Mulai Beroperasi

Seorang pekerja dari dinas kebersihan dan desinfeksi menyemprotkan desinfektan di kereta sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus baru yang berasal dari kota Wuhan di Cina di stasiun kereta api Suseo di Seoul pada 24 Januari 2020. Korea Selatan pada 24 Januari mengkonfirmasi kasus kedua dari virus seperti SARS yang telah menewaskan sedikitnya 26 di Cina, karena kekhawatiran meningkat tentang wabah yang lebih luas. Hong Yoon-gi / AFP (Hong Yoon-gi / AFP)

“Kami masih belum memiliki data yang akurat tentang jumlah wisatawan Tiongkok,

karena beberapa dari mereka sudah dipesan secara online dan tinggal di tempat yang berbeda,” kata I Putu Astawa, kepala Badan Pariwisata Bali.

"Namun, menurut duta besar China, sekitar 5.000 orang China ada di Bali dan mereka senang di sini."

Indonesia belum melaporkan infeksi yang dikonfirmasi meskipun beberapa orang sedang diamati, menurut pejabat.

Namun telah mengkarantina 243 orang yang dievakuasi dari provinsi Hubei di sebuah fasilitas di pulau Natuna.

Baca: Sebelum Melihat WNI yang Dikarantina, Menhan dan Menkes Gelar Rapat Tertutup Setibanya di Natuna

Baca: Lokasi Karantina Jauh dari Permukiman, Dinkes Minta Siswa di Natuna Kembali Sekolah

WNI dari Wuhan disemprot cairan disinfektan begitu tiba di Bandara Hang Nadiem, Batam. Penyemprotan merupakan bagian kecil dari proses pencegahan terhadap wabah Virus Corona. (dok. Kementerian Luar Negeri)

(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani/Kompas.com)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer