Perdana Menteri Jepang Angkat Bicara Mengenai Isu Pembatalan Olimpiade Tokyo Akibat Virus Corona

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Olimpiade Tokyo.(japan-forward)

Sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan di Jepang.

Pemerintah mengizinkan tiga penerbangan untuk memulangkan 565 warga negara Jepang dari Wuhan, kota di Cina tengah yang paling parah terkena virus itu.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike secara terpisah berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyakit menular tersebut.

Ketakutan akan virus itu telah menyebabkan pembatalan acara kualifikasi Olimpiade di Cina termasuk tinju dan bulu tangkis.

Baca: Ternyata Virus Corona Bisa Menular dari Orang yang Terinfeksi meski Tak Menunjukkan Gejala

Baca: Selesai dalam Waktu 9 Hari, Ini Penampakan Rumah Sakit yang Atasi Wabah Virus Corona di Wuhan

Jumlah kasus virus korona yang diketahui melonjak 1.737 menjadi 7.771 di Cina pada Kamis, (30/1/2020) pagi termasuk kasus pertama yang dikonfirmasi di Tibet, menurut otoritas kesehatan, meningkatkan total global menjadi hampir 8.000 - dan mendekati total infeksi di seluruh dunia dalam wabah SARS tahun 2002-2003. (South China Morning Post) (South China Morning Post)

Hanya lebih dari tiga minggu setelah pemerintah Cina mengumumkan deteksi virus corona baru pada 9 Januari, virus itu telah menyebar ke seluruh negeri dan sekitarnya.

Dikutip dari Nippon, menyebarnya virus corona ini menyebabkan 427 kematian dan lebih dari 20.624 orang terinfeksi di seluruh dunia, pada 4 Februari 2020.

Virus corona dapat menyebar melalui manusia maupun hewan.

Baca: Deretan Negara yang Melarang Turis China Masuk untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Baca: Virus Corona (Coronavirus)

Wabah ini diduga berasal dari pasar grosir makanan laut yang juga menjual hewan hidup yang kini telah ditutup.

Untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, pemerintah Cina telah mematikan transportasi di Wuhan dan daerah sekitarnya, secara efektif memaksakan isolasi.

Namun, hampir setengah dari populasi kota pergi selama liburan panjang saat Tahun Baru Imlek pada 24 Januari.

Ketika mereka melakukan perjalanan keliling Cina, dan ke Jepang dan negara-negara lain, jumlah orang yang terinfeksi terus meningkat.

(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer