Perdana Menteri Jepang Angkat Bicara Mengenai Isu Pembatalan Olimpiade Tokyo Akibat Virus Corona

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Olimpiade Tokyo.(japan-forward)

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Masyarakat Jepang khawatir tentang penyebaran virus corona di China dan dampaknya terhadap Olimpiade Tokyo tahun ini.

Hal tersebut ternyata sampai pada telinga Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Abe berjanji berjangkitnya virus baru yang telah menewaskan lebih dari 360 orang di negara China tidak akan berdampak pada Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo musim panas ini.

Baca: Ramalan Zodiak Besok Rabu 5 Februari 2020, Cancer Dapat Untung, Libra Mulai Usaha Baru

Baca: UPDATE VIRUS CORONA hingga 4 Februari: Total 427 Orang Meninggal Dunia, 20.623 Kasus Terinfeksi

 

Dikutip dari Daily Nation, Abe mengatakan dia akan bekerja dengan para pejabat internasional termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan persiapan untuk pertandingan tidak terganggu.

"Dengan mengoordinasikan upaya kami dengan WHO dan lembaga terkait lainnya,

Kami akan mengambil langkah-langkah yang tepat sehingga persiapan untuk mengadakan acara akan terus berlanjut," kata Abe dalam sesi parlemen, Senin (3/2/2020).

Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto mengatakan, pejabat olahraga dan Olimpiade Jepang akan mengadakan pertemuan akhir pekan ini.

Baca: International Olympic Committee (Komite Olimpiade Internasional)

Baca: Terlanjur Beli Tiket ke Tiongkok, tapi Penerbangan Ditutup? Kemenhub Tengah Bahas Alternatif Refund

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.(Kyodo via SCMP)

Olimpiade Tokyo akan dibuka pada 24 Juli mendatang.

Penyelenggara Tokyo dan Komite Olimpiade Internasional mengatakan tidak ada rencana untuk membatalkan atau menunda Olimpiade.

Pertemuan tersebut untuk membahas wabah dan upaya Tokyo untuk mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut.

Dengan target 40 juta pengunjung internasional tahun ini, negara tuan rumah ingin mengurangi infeksi sebelum Olimpiade dimulai pada Juli.

Baca: Menengok Penjara Reynhard Sinaga di Manchester Inggris: 24 Jam Pengawasan, Ada 7 Pintu Penjagaan

Baca: Di Balik Raibnya Emas & Berlian Lina Senilai Rp 2 Miliar, Teddy Pernah Masukkan Perhiasan ke Gentong

Olimpiade Tokyo.(japan-forward)

Pada tanggal 28 Januari di Jepang, seorang sopir bus yang membawa turis dari Wuhan ditemukan telah terinfeksi.

Sementara pada hari berikutnya pemandu di bus itu juga dipastikan menderita pneumonia dari coronavirus.

Pengemudi itu tidak memiliki catatan untuk mengunjungi China, jadi ini adalah kasus pertama dari coronavirus yang menyebar dari orang ke orang di Jepang.

Dikutip dari Japan Today, olimpiade modern yang berasal dari tahun 1896 ini, pernah dibatalkan selama masa perang dan menghadapi boikot pada tahun 1980 dan 1984.

Baca: Viral Anjing dan Kucing Dilempar dari Jendela hingga Tewas, Pemilik Takut Tertular Virus Corona

Baca: Jumlah Warga yang Tinggalkan Natuna Meningkat, Kadishub Bantah karena Takut Terkena Virus Corona

Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.(tokyo2020.org)

Olimpiade Tokyo telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir menjadi acara bernilai miliaran dolar dengan investasi besar-besaran dari televisi dan sponsor.

Sekitar 11.000 atlet akan menghadiri Olimpiade.

Banyak dari mereka masih harus memenuhi syarat dan dapat menghadapi acara kualifikasi dibatalkan atau ditunda jika virus terus menyebar di luar China.

Para pejabat Jepang memperingatkan masyarakatnya untuk tidak melakukan perjalanan ke China sementara waktu.

Baca: Peneliti Temukan Jejak Penyebaran Virus Corona di Gagang Pintu Pasien, Warga Diimbau Jaga Kebersihan

Baca: Daftar 54 Hoax Virus Corona yang Dikabarkan Dapat Sebarkan Malware Lewat WhatsApp

Coronavirus.(CNN) (CNN)

Selain itu juga menolak turis atau orang asing yang baru-baru ini mengunjungi Provinsi Hubei, Wuhan, China, pusat wabah cirus corona.

Sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan di Jepang.

Pemerintah mengizinkan tiga penerbangan untuk memulangkan 565 warga negara Jepang dari Wuhan, kota di Cina tengah yang paling parah terkena virus itu.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike secara terpisah berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyakit menular tersebut.

Ketakutan akan virus itu telah menyebabkan pembatalan acara kualifikasi Olimpiade di Cina termasuk tinju dan bulu tangkis.

Baca: Ternyata Virus Corona Bisa Menular dari Orang yang Terinfeksi meski Tak Menunjukkan Gejala

Baca: Selesai dalam Waktu 9 Hari, Ini Penampakan Rumah Sakit yang Atasi Wabah Virus Corona di Wuhan

Jumlah kasus virus korona yang diketahui melonjak 1.737 menjadi 7.771 di Cina pada Kamis, (30/1/2020) pagi termasuk kasus pertama yang dikonfirmasi di Tibet, menurut otoritas kesehatan, meningkatkan total global menjadi hampir 8.000 - dan mendekati total infeksi di seluruh dunia dalam wabah SARS tahun 2002-2003. (South China Morning Post) (South China Morning Post)

Hanya lebih dari tiga minggu setelah pemerintah Cina mengumumkan deteksi virus corona baru pada 9 Januari, virus itu telah menyebar ke seluruh negeri dan sekitarnya.

Dikutip dari Nippon, menyebarnya virus corona ini menyebabkan 427 kematian dan lebih dari 20.624 orang terinfeksi di seluruh dunia, pada 4 Februari 2020.

Virus corona dapat menyebar melalui manusia maupun hewan.

Baca: Deretan Negara yang Melarang Turis China Masuk untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Baca: Virus Corona (Coronavirus)

Wabah ini diduga berasal dari pasar grosir makanan laut yang juga menjual hewan hidup yang kini telah ditutup.

Untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, pemerintah Cina telah mematikan transportasi di Wuhan dan daerah sekitarnya, secara efektif memaksakan isolasi.

Namun, hampir setengah dari populasi kota pergi selama liburan panjang saat Tahun Baru Imlek pada 24 Januari.

Ketika mereka melakukan perjalanan keliling Cina, dan ke Jepang dan negara-negara lain, jumlah orang yang terinfeksi terus meningkat.

(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer