Natuna Jadi Tempat Karantina dan Observasi WNI dari Wuhan, Sekolah Diliburkan Selama Dua Minggu

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah WNI dari Wuhan turun dari Pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020) pagi

"Tiba-tiba datang begitu saja untuk karantina di Natuna, masyarakat jadi terkejut. Otomatis masyarakat kita ketakutan dan menolaknya," ungkapnya.

Haryadi yuga meluruskan pernyataan yang menyebut jarak Bandara TNI Angkatan Udara Lanud Raden Sadjad ini jauh dari pemukiman masyarakt.

"Perlu diketahui oleh kita semua, bahwa ini jaraknya sangat dekat."

"Kampung Tua Penagih itu tidak sampai dua kilometer jaraknya dengan Lanud Raden Sadjad, dengan tempat yang digunakan untuk karantina itu."

"Maka dari itu kita menolak karantina itu dilaksanakan di Natuna," tegasnya.

Baca: Virus Corona Menyebar ke 18 Negara, WHO Nyatakan Sebagai Ancaman Darurat Kesehatan Global

Baca: Cara Sejumlah Negara Antisipasi Penyebaran Virus Corona: Warga AS dari China Dibawa ke Alaska

ILUSTRASI - Orang-orang yang memakai masker pelindung saat berjalan di distrik Kwun Tong Hong Kong pada 23 Januari. (Bloomberg via SCMP) (Bloomberg via SCMP)

Anggota DPR RI: Sudah Sesuai Protokol WHO

Di sisi lain, Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengatakan bahwa pemilihan pulau Natuna sebagi tempat transit observasi WNI yang dievakuasi dari kota Wuhan dan Provinsi Hubei sudah tepat. Hal itu sesuai dengan protokol yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO.

"Terkait dipilihnya Natuna sebagai tempat transit observasi oleh pemerintah tentu kami lihat sudah melalui proses kajian mendalam sesuai standar yang ditentukan dalam hal ini oleh WHO. Transit observation merupakan protokol evakuasi dari organisasi kesehatan dunia, WHO," ujar Christina saat dihubungi, Sabtu, (1/2/2020).

Menurut Aryani masyarakat di Pulau Natuna tidak perlu khawatir dengan kedatangan 250 WNI dari kota yang terpapar virus Corona itu. Ia yakin pemerintah akan melakukan langkah yang tepat dan sesuai prosedur terhadap para WNI tersebut.

"Masyarakat perlu disampaikan juga bahwa yang dievakuasi ini adalah WNI yang semuanya sehat," katanya.

Komisi I menurut politikus Golkar itu akan terus memantau seluruh proses evakuasi dan penanganan WNI yang kembali dari Wuhan agar tetap berjalan sesuai dengan prosedur.

Ia berharap proses evakuasi dapat berjalan lancar dan para WNI yang pulang dari China dapat kembali ke keluarganya masing-masing.

"Evakuasi adalah harapan dari warga yang selama ini ada di sana termasuk keluarga mereka yang ada di tanah air. Maka tentu saja kita sama-sama berharap agar proses ini berjalan lancar selama keberangkatan sampai tiba di tanah air, baik melalui tempat transit di Batam, maupun saat tiba di tempat observasi di Kepulauan Natuna hingga kembali ke keluarga masing-masing," pungkasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin) (Tribunnews.com/Danang Triatmojo/Taufik Ismail)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer