Petugas tersebut terdiri atas gabungan dari Polres Metro Jakarta Utara dan Satpol PP Jakarta.
Operasi dimulai dari pukul 22.30 WIB hingga 23.50 WIB.
Wartawan TribunJakarta.com turut mengikuti operasi dari awal.
Ketika baru tiba di tempat parkir lokalisasi, tepatnya depan pos RW 13 Penjaringan, tim TribunJakarta.com didatangi anggota Linmas yang berjaga.
Anggota Linmas berseragam itu kemudian mengusir kami secara halus dengan mengisyaratkan bahwa kondisi malam ini sedang tidak aman.
"Kalau mau ke atas (lokalisasi Royal) jangan sekarang. Pulang dulu aja," kata anggota Linmas tersebut, mengira kami adalah pelanggan Gang Royal.
Baca: Lepas Baju saat Manggung, Biduan di Sulsel Terancam Pidana, Penyebar Video Juga Akan Diperiksa
Baca: Gang Royal Akhirnya Digrebek, Lokalisasi yang Jual Anak di Bawah Umur Senilai Rp 750 Ribu
Ia lalu mengaku mengetahui kehadiran petugas gabungan yang akan merazia lokalisasi itu.
Kemudian, anggota Linmas itu berkata: "jangan ke atas dulu, paling itu (petugas) cuma minta rokok doang."
TribunJakarta.com lalu meninggalkan tempat parkir dan menuju ke jalan masuk lainnya ke gang Royal.
Penggerebekan sudah dimulai, namun suasana di Gang Royal malam ini cenderung sepi.
Tak ada dentuman musik bising dari gang selebar 1,5 meter yang dipenuhi tempat hiburan malam itu.
Tak ada pula penerangan yang cukup di sepanjang jalan gang Royal.
Dari sekitar 20-an tempat hiburan, kebanyakan di antaranya berbentuk bar yang dilengkapi bilik-bilik kamar.
Petugas menyisir satu per satu tempat hiburan tersebut dan tak mendapati adanya aktivitas berarti.
Hanya ada beberapa pemilik bangunan yang dimintai keterangan terkait aktivitas di lokalisasi Royal.
Akhirnya, petugas hanya bisa mengamankan botol-botol minuman keras dari dalam tempat hiburan.
Petugas juga menyegel puluhan tempat hiburan di lokalisasi Royal dengan garis Satpol PP sebelum mengakhiri penggerebekan ini.
Kabagops Polres Metro Jakarta Utara AKBP Sucipto mengatakan, razia ini diduga bocor sehingga para pemilik serta pekerja di dalam puluhan tempat hiburan itu sudah pergi sebelum petugas datang.
"Setelah kita melakukan kegiatan operasi ternyata hasilnya hanya beberapa minuman keras saja yang bisa diamankan. Dan seluruh kafe sudah dalam kondisi tutup, ditinggalkan penghuni, dan pintunya digembok," kata Sucipto seusai penggerebekan.