Muncul Kerajaan Baru 'King of The King' di Banten, Prabowo Disebut Bertugas Beli 3000 Jet Tempur

Penulis: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan King of The King Mr Dony Pedro (Baju Merah Berpeci)

"Rp 60.000 akan turun ke BI (Bank Indonesia)," kata dia.

Baca: Makanan Ekstrem China, Daging Babi Busuk Digantung 30 Tahun Dijual Rp2,8 Miliar, Sebab Virus Corona?

Baca: Begini Wasiat Nabi Muhammad SAW Menghadapi Virus (Corona): Orang Beriman Akan Mendekat pada Allah

Diketahui, baru-baru ini kerajaan fiktif terus bermunculan.

Bahkan di media sosial YouTube juga ramai dengan keberadaan Negara Rakyat Nusantara yang mengusulkan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibubarkan.

Meski video tersebut telah diunggah pada 2015 lalu, namun keberadaannya mulai viral baru-baru ini seiring dengan mencuatnya fenomena kerajaan fiktif.

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati menilai, ada 2 hal yang harus dilihat di balik maraknya fenomena ini, yaitu motif dan tren meningkatnya ketidakpercayaan publik.

Menurut dia, kemunculan Keraton Agung Sejagat memiliki motif yang berbeda dibandingkan dengan tiga kerajaan fiktif lainnya.

Kerajaan Agung Sejagat memiliki motif ekonomi sama seperti investasi bodong Memiles guna menggalang dana ilegal dari masyarakat.

“Ini yang berbahaya. Apalagi bila ini pidana, (ada unsur) kebohongan, ini tentu berbahaya. Ini sama saja dengan kasus Memiles yang memang kriminal,” kata Devie kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2020).

Sedangkan, 3 kerajaan fiktif lainnya diduga muncul akibat menguatnya tren ketidakpercayaan publik terhadap sejumlah pihak, mulai dari pemerintah, media hingga atasan mereka di kantor.

Masyarakat cenderung percaya dengan hal-hal yang berbau konspiratif, spekulatif dan mistis untuk menjawab segala rasa penasaran mereka secara singkat.

Tren seperti ini, sebut dia, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi hampir di seluruh dunia.

Termasuk negara barat yang memiliki pola pikir serta kemampuan finansial yang lebih baik dibandingkan masyarakat Indonesia.

(TribunnewsWiki.com/Melia Istighfaroh/Kompas.com/Singgih Wiryono)



Penulis: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer