Sebelum Lompat dari Gedung Sekolah, SN Kirim Pesan pada Temannya, Sekolah Bantah Adanya Bullying

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Percakapan SN dengan temannya sebelum lompat dari lantai 4 gedung SMP di Jakarta

Siswi berusia 14 tahun itu juga sempat mengunggah sebuah meme soal 'bunuh diri'. 

Unggahan SN sebelum lompat dari lantai 4 gedung SMP di Jakarta (Twitter/@sidaeee)

Dilain sisi, Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus itu.

Dalam olah TKP, polisi menemukan kursi yang dipakai SN untuk naik ke atas tembok lantai 4 sekolah.

Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga, sekolah, dan teman korban.

"Memang dari tadi malam sudah kami lakukan pemeriksaan saksi dari pihak keluarga, pihak sekolah, dan teman-teman dari korban. Nah ini dari hasil pemeriksaan ini peristiwa ini akan terang benderang, apa yang menjadi motifnya segala macam. Kami akan upayakan dari temuan," ujar Hery Purnomo, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, kemarin.

Baca: Ayah Ini Bunuh Diri setelah Bunuh Anak Balitanya yang Terus Menangis Ditinggalkan sang Ibu

Sementara, Wakil Bidang Sarana-Prasarana dan Humas Sekolah, Misnetty, merupakan salah satu saksi ketika siswi itu melompat dari lantai 4.

Saat itu dirinya yang sedang berada di sekolah mendengar suara seseorang yang jatuh.

Postingan teman korban (Twitter @sidaeee)

"Kemudian saya mendengar ada teriakan-teriakan karena saya tidak melihat langsung. Lalu saya buka pintu dan keluar ada siswa yang terjatuh. Saat itu suasananya langsung ramai," kata Misnetty.

Berdasarkan keterangan dari saksi lain, Misnetty menjelaskan, SN sebelum melompat terlihat berada di lantai 4 dan menginjakkan kakinya di kanopi.

Siswi yang berinisial SN ini sempat dilarikan ke ICU RS Polri Kramat Jati dan dirawat selama dua hari.

Namun, nyawa SN tidak dapat tertolong, ia menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (16/1/2020).

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, SN meninggal karena pendarahan dalam di tubuhnya.

"Patah di bagian dada dan panggulnya sehingga pendarahan dalam. (Dia) dirawat di ICU dua hari," kata Sumy, Kamis (16/1/2020).

Jenazah SN kemudian dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Depok, Jawa Barat.

Baca: Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Universitas Bengkulu, Pardi, Ditemukan Bunuh Diri

(Grid.ID/Candra Mega Sari) (TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer