Tindakan bunuh diri yang dilakukan SN diduga akibat tindakan perundungan atau bullying yang ia terima di sekolah.
Warganet pun menduga adanya aksi bullying yang memicu SN untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Dikutip dari gridhot.id, pihak sekolah membantah hal tersebut guna menepis menepis anggapan tersebut.
"Terkait bullying, bukan bullying, tidak ada bullying di sekolah. Kalau kami fokus memberi materi di pendidikan pada siswa jadi tidak ada aksi bullying," kata Narsun, kepala sekolah SMP di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Baca: Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Universitas Bengkulu, Pardi, Ditemukan Bunuh Diri
"Kami tidak tahu motif dan pas kejadiannya, anaknya biasa-biasa saja seperti siswi pada umumnya," imbuhnya.
Namun, pesan berantai terkait kronologi tewasnya siswi SMP di Jakarta itu sudah beredar di media sosial.
Bahkan akun Twitter @sidaeee juga membagikan percakapan terakhir SN dengan salah satu temannya sebelum bunuh diri.
SN sempat mengirimkan pesan pada temannya sebelum lompat dari gedung.
Dalam tangkap layar yang dibagikan, SN mengaku tengah mencari tempat yang sepi supaya niatnya berhasil.
Sebelum lompat dari gedung, SN justru khawatir dengan ponselnya dan justru tak peduli dengan nyawanya sendiri.
"Gw beneran bakal loncat
Tapi gw takut hp gw kenapa napa," tulis SN.
Baca: Terjadi Ledakan Bom Bunuh Diri saat Shalat Maghrib di sebuah Masjid di Pakistan, 15 Jamaah Meninggal
Padahal temannya itu sudah melarang SN untuk bunuh diri dan menawarkan jemputan padanya.
Namun ia tetap nekat untuk melompat dari gedung.
"Gw jam 3.30 uda gaada
Dateng ya kalo gw beneran mati wkwk," tulis SN.
Meski dilarang oleh temannya, SN tetap nekat bahkan mengirimkan foto dirinya sudah berada di lantai 4.
Selain itu, akun @sidaeee juga membagikan dua unggahan SN di media sosial sebelum tewas bunuh diri.
SN tampak melukai diri sendiri dengan menyayat tangannya dengan silet dan kemudian diunggah di akun Instagram.
"4.58 AM, its goodbye for the past, all the blessing for the rest.." tulisnya.
Siswi berusia 14 tahun itu juga sempat mengunggah sebuah meme soal 'bunuh diri'.
Dilain sisi, Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus itu.
Dalam olah TKP, polisi menemukan kursi yang dipakai SN untuk naik ke atas tembok lantai 4 sekolah.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga, sekolah, dan teman korban.
"Memang dari tadi malam sudah kami lakukan pemeriksaan saksi dari pihak keluarga, pihak sekolah, dan teman-teman dari korban. Nah ini dari hasil pemeriksaan ini peristiwa ini akan terang benderang, apa yang menjadi motifnya segala macam. Kami akan upayakan dari temuan," ujar Hery Purnomo, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, kemarin.
Baca: Ayah Ini Bunuh Diri setelah Bunuh Anak Balitanya yang Terus Menangis Ditinggalkan sang Ibu
Sementara, Wakil Bidang Sarana-Prasarana dan Humas Sekolah, Misnetty, merupakan salah satu saksi ketika siswi itu melompat dari lantai 4.
Saat itu dirinya yang sedang berada di sekolah mendengar suara seseorang yang jatuh.
"Kemudian saya mendengar ada teriakan-teriakan karena saya tidak melihat langsung. Lalu saya buka pintu dan keluar ada siswa yang terjatuh. Saat itu suasananya langsung ramai," kata Misnetty.
Berdasarkan keterangan dari saksi lain, Misnetty menjelaskan, SN sebelum melompat terlihat berada di lantai 4 dan menginjakkan kakinya di kanopi.
Siswi yang berinisial SN ini sempat dilarikan ke ICU RS Polri Kramat Jati dan dirawat selama dua hari.
Namun, nyawa SN tidak dapat tertolong, ia menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (16/1/2020).
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, SN meninggal karena pendarahan dalam di tubuhnya.
"Patah di bagian dada dan panggulnya sehingga pendarahan dalam. (Dia) dirawat di ICU dua hari," kata Sumy, Kamis (16/1/2020).
Jenazah SN kemudian dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Depok, Jawa Barat.
Baca: Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Universitas Bengkulu, Pardi, Ditemukan Bunuh Diri