Tak Lulus SD, Haerul 'The Next Habibie' Sukses Rakit dan Terbangkan Pesawat dari Barang Rongsokan

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haerul (33) warga Pinrang, Sulawesi Selatan yang berhasil merancang dan terbangkan pesawat yang dibuatnya dari barang rongsokan. Pesawat rakitan Haerul berhasil mengudara di ketinggian sekitar 20 meter di Pantai Ujung Tape, Mattiro Sompe, Pinrang pada Rabu (15/1/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok Haerul (33) membuat warganet dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya takjub.

Warga Kelurahan Pallameang, Matiro Sompe, Pinrang, Sulawesi Selatan tersebut berhasil merakit sebuah pesawat terbang.

Tak hanya itu, Haerul sukses melakukan uji terbang pesawat rakitannya yang dilakukan di Pantai Ujung Tape, Mattiro Sompe, Pinrang pada Rabu (15/1/2020).

Haerul mengakui motivasi dibalik karya menakjubkannya tersebut karena telah lama  menyukai pesawat terbang dan dunia kedirgantaraan.

Namun karena masalah ekonomi hingga putus sekolah ketika duduk di kelas 5 SD, Haerul impiannya tersebut memang tak mudah diraih.

Bahkan hanya untuk menaiki pesawat terbang komersial, hingga saat ini Haerul belum pernah merasakannya.

Membuat pesawat dari barang rongsokan

Haerul (33) montir yang berhasil rakit dan terbangkan pesawat dari barang rongsokan buatannya. (tribunnews.com)

Dikutip dari Tribun Timur, sebelumnya pada 2002 Haerul pernah pernah merancang dan merakit prototype helikopter pada 2002.

Namun proyek tersebut gagal dan Haerul menghentikannya.

Hingga akhirnya belasan tahun kemudian tepatnya Oktober 2019 lalu Haerul kembali merancang dan merakit pesawat impiannya.

Haerul yang bekerja sebagai montir, menggunakan bengkel miliknya sebagai lokasi dibuatnya pesawar.

Di tempat kerjanya tersebut Haerul merancang pesawat impiannya selayaknya sedang melakukan modifikasi sepeda motor.

Pesawat rancangan Haerul menggunakan mesin sepeda motor Kawasaki Ninja RR 150 cc yang berbahan bakar premium.

Sedangkan komponen lain dibuatnya dari beberapa barang bekas atau rongsokan seperti alumunium, kain parasut, dan roda gerobak pengangkut pasir.

"Baling-balingnya dari kayu, badannya dari besi dan aluminium, dan sayapnya terbuat dari pembungkus parasut mobil. Jadi kebanyakan bahannya dari barang rongsokan," ujar Haerul.

Pembuatan pesawat ini telah dimulai sejak Oktober 2019 lalu dan memakan biaya sekitar Rp 25 juta dari kantong pribadinya.

Uang tersebut didapatkan Haerul dari penghasilan sebagai montir bengkel sepeda motor miliknya tersebut.

Belajar merakit pesawat secara autodidak

Meskipun tak lulus SD, Haerul masih memiliki banyak alternatif untuk belajar cara merakit pesawat terbang.

Satu diantaranya adalah melalui video tutorial yang diaksesnya melalui YouTube.

Halaman
123


Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer