Totok mengaku diberi petuah untuk meneruskan pendirian kerajaan Mataram di Kecamatan Bayan, Purworejo.
“Jadi dia itu meyakinkan orang-orang mengumpulkan kartu-kartu identitas dari PBB, United Nations
agar dia dianggap punya kredibibitas dan berkuasa sebagai seorang aja,” ujar Rycko di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020).
Baca: Ternyata Ini yang Dilakukan Pimpinan Keraton Agung Sejagat agar Bisa Rekrut Ratusan Pengikut
Dikutip dari Kompas.com, pengikut Totok di Keraton Agung Sejagat mencapai 150 orang.
Mereka diwajibkan memberikan dana dengan cara iuran hingga puluhan juta rupiah.
"Berbekal penyebaran keyakinan dan paham apabila bergabung dengan kerajaan akan bebas dari malapetaka dan perubahan nasib ke arah yang lebih baik.
Jika tidak bergabung akan berlaku sebaliknya," ucap Rycko.
Baca: Dilema Abdi Keraton Agung Sejagat: Dijanjikan Dolar tapi Bayar Iuran dan Tiket Jabatan hingga 30Juta
Rycko memastikan symbol-simbol yang dipakai di Keraton Ahung Sejagat di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo adalah palsu.
Hal tersebut terungkap saat [enyelidikan terkait fenomena eksistensi keraton yang membuat resah masyarakat Purworejo itu.
"Ternyata semua simbol-simbol yang dia pakai selama ini palsu. Termasuk identitas KTP dan surat dokumen lainnya," kata Rycko.
Totok sendiri juga mengakui bahwa semua atribut keraton merupakan rancangan istrinya, Dyah Gitarja alias Fanni Aminadia.
Baca: Terungkap Fakta Keraton Agung Sejagat: Permaisuri Raja Ternyata Bukan Istri Sah Totok Santosa
“Saya beri tugas kepada Fanni (permaisuri) merancang segala pernak-pernik kerajaan meliputi seragam kerajaan, topi, umbul-umbul, tombak, dan bendera.
Semua yang merancang Fanni,” ungkap Totok Santoso dalam konferensi pers oleh di Mapolda Jateng, Selasa Rabu (15/1/2020) seperti dikutip dari Tribun Jateng.
Totok sendiri bukanlah warga asli Purworejo, melainkan berasal dari Yogyakarta.
Dia tidak memiliki pekerjaan tetap, mengaku hanya fokus mendirikan Kerajaan Keraton Agung Sejagat.
Baca: Sebelum Ditangkap, Warga Pergoki Raja & Ratu Keraton Sejagat Lakukan Hal Ini, Ingin Jadi YouTuber
Untuk pengadaan atribut kerajaan tersebut, masing-masing anggota dikenai biaya.
“Kita pakai dana hasil iuran pendaftaran dari para calon anggota.
Kita merekrut mengutamakan orang orang sekitar (Purworejo) untuk menjadi pejabat dalam kerajaan,” ujarnya.
Pria yang dipanggil Sinuhun oleh para pengikutnya itu mengaku telah mendirikan Keraton Agung Sejagat pertengahan 2018.
Selama ini, kerajaan yang dikepalai Totok dan Dyah Gitarja itu telah merekrut 13 menteri dan ratusan anggota kerajaan.
Baca: Kisah Puji, ‘Punggawa’ di Keraton Agung Sejagat Sejak 2015, Bertugas Sebagai Penyambut Tamu