Zuraida Hanum tak kuasa menahan tangisnya saat melakukan reka ulang adegan di lantai II, Cafe Every Day, di Jalan Gagak Hitam, Ringroad Medan pada Senin (13/1/2020).
Dalam reka adegan, Zuraida hadir bersama Jefri Pratama yang disinyalir memiliki hubungan spesial dengannya.
Saat itu, keduanya sama-sama mengenakan kaos tahanan berwarna oranye.
Dikutip dari Tribun Medan, reka adegan berlangsung dua reka, saat keduanya bertemu dan Zuraida mengungkapkan kekecewaannya terhadap sang suami, hakim Jamaluddin.
Zuraida mengungkap bahwa suaminya selingkuh bahkan sejak awal pernikahan mereka.
"Dia selalu mengkhianati saya. Saya lagi hamil pun dia bawa perempuan ke rumah. Saya sudah mengadu ke keluarganya dan kakak-kakak kandungnya, adik kandungnya, tapi tidak berdaya apa-apa," kata Zuraida seperti dilansir oleh Kompas.com.
Baca: Zuraida Hanum Nangis & Pingsan saat Hakim PN Medan Ditemukan Tewas, Ternyata Jadi Otak Pembunuhannya
Baca: Anak Hakim PN Medan Jamaluddin Ingin Bundanya Dihukum Seumur Hidup Dibanding Hukuman Mati, Kenapa?
Zuraida kemudian mengatakan jika dirinya sudah mencoba meminta cerai namun ditolak oleh hakim Jamaluddin.
"Saya coba minta cerai katanya, 'jangan coba-coba minta cerai dengan saya karena perceraian kedua, saya akan malu karena saya seorang hakim'. Sementara, dia menyakiti saya dengan perempuan-perempuannya," katanya.
Dengan nada serak, Zuraida mengatakan rasanya mau mati saja.
Zuraida mengungkapkan kekesalannya dan bilang banyak masalah dengan almarhum.
Zuraida mengatakan lebih baik almarhum Jamaluddin mati.
Kemudian Zuraida meminta tolong agar korban dibunuh.
Sementara itu, Jefri Pratama (42) mengaku saat itu dia sempat menanyakan kepada Zuraida kenapa harus dimatikan, kenapa tidak ke pengadilan.
Saat itu, kata Jefri, Zuraida menjawab karena malu.
Sambil menceritakan hal itu Jefri sempat melihat Zuraida yang mengangguk.
Pengacara Zuraida Hanum, Onan Purba mengatakan, pertanyaan polisi dijawab semua oleh kliennya.
"Semua pertanyaan polisi tetap dijawab sepanjang saya dampingi dia, nonstop. Sepanjang yang ditanya polisi tidak ada yang dibantah," katanya.
Baca: Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Universitas Bengkulu, Pardi, Ditemukan Bunuh Diri
Baca: 4 Fakta Pembunuhan Sadis hingga Kepala Korban Putus di Gowa, Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi
Pada hari pertama rekonstruksi, seluruh proses adalah pertemuan dan perencanaan serta persiapan alat untuk melakukan pembunuhan berencana terhadap hakim PN Medan Jamaluddin.