Barang bukti tersebut adalah CPU komputer, satu DVR rekaman CCTV, dan satu koper.
Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap rekaman CCTV.
Polisi juga mengamankan telepon gengam milik Lina untuk diperiksa.
Tidak hanya itu, pihak-pihak yang memandikan jenazah Lina juga menjadi saksi yang melihat, merasakan, dan mendengar serta mengalami langsung.
Salah satunya adalah Sugiarti (68), tetangga Lina.
Dilansir oleh Tribun Jabar, Sugiarti menceritakan pengalaman saat memandikan Lina.
Sugiarti mengaku tidak menemukan lebam luka akibat pukulan atau kekerasan.
"Enggak ada, biru rata di sekitar wajah dan kuku. Saya yang memandikan almarhumah," ujar Sugiarti.
Di wilayah itu, Sugiarti dikenal sebagai sesepuh.
Ia juga yang sering dihubungi warga untuk urusan memandikan jenazah.
Pengalaman melihat jenazah terdapat kebiru-biruan sempat dia lihat.
"Almarhum suami saya juga dulu gitu, ada biru rata, tapi birunya biru wajar sama kayak almarhumah, bukan biru yang abis gimana gitu," ujar Sugiarti.
Ia membenarkan ada Rizky saat proses memandikan jenazah.
Biru yang Sugiarti maksud adalah seperti biru rata menyebar.
Beda halnya dengan biru bekas penganiayaan.
"Sepenglihatan saya tidak ada yang seperti itu. Saya pegang tanganya ada yang biru. Lalu saat saya membalikan badannya, di punggung ada bekas seperti di bekam (pengobatan tradisional)," ujarnya.
Ia juga mengisahkan saat di awal memandikan, keluarga Lina sempat meminta agar tidak dimandikan.
"Katanya enggak meninggal, karena dulu sempat tiga kali mati suri.
Mereka bilangnya begitu, tapi tetap saya mandikan, saya bilang, ini kan dibersihkan," ujar dia.