Dilansir oleh Tribun Jabar, proses autopsi ini juga dihadiri Rizky Febian.
Terlihat pula suami Lina, Teddy Pardiyana juga ikut datang.
Warga memadati sekitar pemakaman. Mereka penasaran dengan prosesi autopsi.
Informasi yang dihimpun, jenazah sudah diangkat dari liang lahat dan disimpan di meja autopsi.
Tim kedokteran kepolisian dari Polrestabes Bandung saat ini sedang bekerja mengautopsi jenazah.
Selain anak dan suaminya, keluarga almarhumah Lina Jubaedah, mantan istri Sule turut hadir di sela autopsi.
Neng tampak menangis saat menanti proses autopsi. Ia memeluk anggota keluarganya seraya menangis. Pada kegiatan autopsi ini, Rizky Febian dan Tedy Pardiyana suami almarhumah Lina turut hadir.
Yani mengatakan, usai autopsi, jenazah Lina akan dipindah ke pemakaman lain.
"Rencananya hari ini jenazah mau dipindah ke TPU Nagrog di Ujungberung. Nanti teknisnya akan diskusi dulu dengan A Iky (Rizki Febian)," ujar Yani.
Menurutnya, pemindahan makam itu supaya dekat dengan keluarga. Kata dia, ia tidak tahu pasti ihwal kenapa Lina dimakamkan di Jalan Sekelimus.
"Itu dari keluarga sana. Waktu itu kami belum sempat mendiskusikan," ujar Yani.
"Kami masih merasa sedih. Sejak kematiannya kami merasa janggal atas kematian kakak saya," ujar Yani.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga mengatakan kegiatan kali ini tindak lanjut dari pelaporan Rizky, setelah pada Rabu (8/1/2020), polisi melakukan olah TKP di rumah Lina, Jalan Neptunus Tengah Buahbatu Kota Bandung.
"Kali ini dilakukan autopsi di makam ibu Lina sebagai tindak lanjut dari pelaporan dan kemarin olah TKP," ujar Erlangga.
Ia mengatakan, dari olah TKP dan autopsi langsung pada tubuh jenazah Lina, akan diketahui penyebab kematian Lina.
"Ya, jadi dari autopsi ini akan diketahui penyebab kematian Lina. Hasil autopsi akan segera diketahui," katanya.
Baca: Reaksi Rizky Febian Didatangi Ibunya Lina Lewat Mimpi, Mantan Istri Sule Menangis Minta Tolong
Baca: Kesaksian Pemandi Jenazah Lina, Begini Penjelasannya tentang Warna Biru di Tubuh Mantan Istri Sule
Setelah ada laporan tersebut, dilakukanlah pemeriksaan rumah Lina di Jalan Neptunus, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020).
Adapun saat penggeledahan yang dilakukan Tim Inafis Polrestabes Bandung, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah Lina.
Barang bukti tersebut adalah CPU komputer, satu DVR rekaman CCTV, dan satu koper.
Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap rekaman CCTV.
Polisi juga mengamankan telepon gengam milik Lina untuk diperiksa.
Tidak hanya itu, pihak-pihak yang memandikan jenazah Lina juga menjadi saksi yang melihat, merasakan, dan mendengar serta mengalami langsung.
Salah satunya adalah Sugiarti (68), tetangga Lina.
Dilansir oleh Tribun Jabar, Sugiarti menceritakan pengalaman saat memandikan Lina.
Sugiarti mengaku tidak menemukan lebam luka akibat pukulan atau kekerasan.
"Enggak ada, biru rata di sekitar wajah dan kuku. Saya yang memandikan almarhumah," ujar Sugiarti.
Di wilayah itu, Sugiarti dikenal sebagai sesepuh.
Ia juga yang sering dihubungi warga untuk urusan memandikan jenazah.
Pengalaman melihat jenazah terdapat kebiru-biruan sempat dia lihat.
"Almarhum suami saya juga dulu gitu, ada biru rata, tapi birunya biru wajar sama kayak almarhumah, bukan biru yang abis gimana gitu," ujar Sugiarti.
Ia membenarkan ada Rizky saat proses memandikan jenazah.
Biru yang Sugiarti maksud adalah seperti biru rata menyebar.
Beda halnya dengan biru bekas penganiayaan.
"Sepenglihatan saya tidak ada yang seperti itu. Saya pegang tanganya ada yang biru. Lalu saat saya membalikan badannya, di punggung ada bekas seperti di bekam (pengobatan tradisional)," ujarnya.
Ia juga mengisahkan saat di awal memandikan, keluarga Lina sempat meminta agar tidak dimandikan.
"Katanya enggak meninggal, karena dulu sempat tiga kali mati suri.
Mereka bilangnya begitu, tapi tetap saya mandikan, saya bilang, ini kan dibersihkan," ujar dia.